DESTINY ✔ [SOMKOOK] [COMPLETE] 21+

LI

Somi Pov

Dua hari sudah berlalu, kejadian malam itu membuat Jin oppa bilang kalau kami ini benar-benar mesum.

Hahaha, dan Jungkook tak henti berdebat dengan nya malam itu.

Kemarin, dan hari ini, kami tidak bertemu, karena Jungkook sangat sibuk mengurus suatu hal yang aku pun tak tau.

Aku bukan kekasihnya, jadi mungkin aku tak perlu tau.

Ada hal yang lebih membuatku bahagia, yaitu tanggapan Jungkook saat tau bahwa mommy ku sudah berada di rumah ku.

Dia sangat antusias, dan berjanji untuk datang ke rumah bertemu mommy setelah ia tidak sibuk.

"Somi-ah, aku menemukan ini di depan pintu"

Sebuah kotak berukuran besar, lebih tepatnya seperti box kado berpita.

"Hmm, pasti Jungkook"

"Akhir-akhir ini dia romantis sekali"

"Sayangnya dia bukan kekasihku"

"Tetap saja, rasanya seperti kekasih"

Jimin oppa benar, walau sekarang tanpa status, tapi kami seperti kekasih.

Ku buka kotak itu pelan.

Tunggu! Ada yang aneh.

Saat tutup kotak itu terbuka sedikit, ada bau menyengat yang membuat ku ingin muntah.

Dan....

*brak*

Ku lempar box itu, semua isi nya berceceran.

Jimin oppa refleks menutup mulut nya terkejut. Begitupun aku, dadaku berdesir was-was.

Sebuah kertas di tulis dengan.....

Darah?

Ya, aku yakin itu darah!

Dari bangkai kelinci yang kini ikut tergeletak di lantai marmer rumahku ini.

"O...oppa"

Seolah mulai sadar, Jimin oppa beranjak mengambil kertas itu.

'Selamat datang di kehancuran yang sebenarnya Jeon Somi parasit'

Itu lah isi tulisan di kertas itu.

"Aku akan membuangnya"

"Oppa~"

Jimin oppa, segera berlari ke arah dapur, melapisi tangannya dengan glove hands.
Dan merapihkan isi box itu.

Bau bangkai sangat menguar di ruangan ini.
Beruntung mommy sedang cek up kesehatan nya di rumah sakit.

Aku yakin jika Mommy ada dan melihat ini, ia tak akan tenang.

Aku duduk termangu di sofa, tak ada rasa takut, hanya rasa was-was yang aku rasakan.

Orang yang membenci ku semakin berani, dan parahnya lagi orang ini tau tempat tinggalku.

"Somi-ah gwenchana?"

Jimin oppa duduk di depanku dengan kakinya yang menjadi tumpuan. Jimin oppa sudah membersihkan semuanya, bahkan sampai bau itu tak lagi tercium.

"Oppa, mianhe kau harus membersihkan nya, aku baik-baik saja, hanya aku masih terkejut"

"Tidak masalah soal membersihkan"

"Duduklah oppa"

Jimin berpindah duduk di sampingku.

"Kita harus laporkan ini ke agensi, agar agensi bisa membantu"