XLII

78 10 7
                                    

Somi memandang foto bayi Jungkook, yang kini ada pada genggamannya. Jeong Soo memperlihatkan nya pada Somi.

"Kookie, adalah salah satu anak yang beruntung di panti ini, dia di adopsi oleh pasangan suama istri yang sangat menyayangi nya dan sangat sukses"

"Boleh kah aku bertanya?"

"Tentu saja nak Somi"

"Umur berapa Jungkook di adopsi?"

"Kookie di adopsi saat masih sangat kecil, usianya baru menginjak 2 bulan saat itu. Namun orang tuanya tak pernah menutupi nya dari Kookie, mereka selalu membawa nya kemari setiap akhir pekan

Sampai akhirnya ia pergi ke Seoul saat umurnya masih belasan tahun, dan aku mendengar kabar bahwa ia menjadi artis terkenal disana. ku pikir ia akan lupa pada kami, karena hampir bertahun-tahun ia tak datang kemari"

Somi terus menyimak pembicaraan ini.

"Namun secara mengejutkan saat umurnya tepat 18 tahun, ia datang kemari sambil menangis pilu, dan mengucapkan berkali-kali kata maaf karena tak pernah datang kesini, karena kesibukannya yang tak bisa untuk di tinggalkan"

"Jeon Jungkook itu benar-benar anak yang baik dan tulus, semua anak-anak disini selalu rindu padanya, begitupun orang tua nya.

Mereka benar-benar orang yang baik, maka dari itu aku selalu takut jika ada yang menyakitinya" mata Jeong Soo kini berkaca-kaca, membuat Somi ikut terbawa suasana.

"Sejujurnya ada beban untukku"

"Apa itu?"

"Jungkook kini membiayai 7 anak disini untuk bersekolah, dan beberapa anak lagi yang sudah bersekolah di biayai oleh orang tuanya

Aku tak tau cara membalas budi kebaikan mereka, seharusnya aku yang bertanggung jawab atas anak-anak yang ada disini"

Hati Somi menghangat.

Menyekolahkan 7 anak? Di umur Jungkook yang masih muda?
Sungguh Somi di buat terkagum-kagum pada sikap dan sifat Jungkook, dan hebatnya lagi tak ada satu pun media yang tau soal ini.

"Boleh kah aku memanggil halmonie?"

Jeong Soo menatap Somi.

"A...aku tadi melihat Jungkook memanggil halmonie, jadi aku pikir aku juga akan lebih senang memanggil halmonie" Somi gugup karena di tatap Jeong Soo.

"Aku senang sekali kau mau memanggilku halmonie" Senyuman hangat penuh kasih sayang terpatri pada wajah Jeong Soo.

Somi yakin, nenek ini pasti adalah orang yang penuh kasih sayang.

"Halmonie, Jungkook dan orang tuanya pasti senang bisa melakukan hal-hal tersebut, jadi jangan menjadi beban untuk halmonie, di umur halmonie yang seperti sekarang seharusnya halmonie tinggal menikmati saja, jangan memikirkan apapun" Somi terlihat sangat peduli.

Dengan tiba-tiba Jeong Soo memeluk Somi.

"Terimakasih nak, semoga hubungan mu dan Kookie selalu berjalan lancar" Jeong Soo menepuk-nepuk punggung Somi.

Sebuah tetesan air mata lagi-lagi menetes. Bukan karena kata-kata nya, namun Somi ingat pada nenek nya yang sudah tiada, lebih tepatnya kedua neneknya sudah tiada karena sakit memikirkan masalah appa nya di masa lalu.

Sungguh miris, masalah itu sampai bisa membuat kedua nenek nya meninggalkan dunia.

Somi menghapus air matanya, dan melepas pelukan nya.

DESTINY ✔ [SOMKOOK] [COMPLETE] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang