34 - Third Tense

636 53 12
                                    

YAAMPUN SEPI LG NIH KOMEN HEHEHE

MASA VOTE 13 TAPI YANG BACA BISA 40+ Kan aneh!! DIMANA YANG LAINNYAAAA
YUKK VOTE DAN KOMENNYA JUSEYOO!!!

Happy Reading

*

*

*

*

*


15 November 2020,

"Bagaimana dok keadaan anak saya?"

Dokter Dong tersenyum.

"Baik, nyonya.. Kondisinya stabil selama seminggu ia bedrest.. Hari ini adalah jadwal kemonya.. Suster akan memindahkannya, setelah peralatan ruang siap.." Ucap Dokter merasa bangga kemajuan kondisi Mark hingga saat ini.

Kedua orang tua Mark begitu lega mendengarnya, begitupula Yerim yang saat ini berada disisi kanan Mark dengan kedua tangan mereka  yang tertaut.

"Tapi, kemarin teman nya bilang kalau Mark masih selalu merasa pusing dan mimisan.."

Dokter Dong mengangguk, "Ya, saya dengar setiap kali mengecek kondisi Mark-ssi. Namun tak sebanyak biasanya dan tak sesering itu.. Saat ini kondisi nya sangat cukup baik untuk melakukan kemoterapi tahap berikutnya.."

"Hasilnya dok..?"

Mark mengeratkan genggaman itu dan mengalihkan wajahnya pada Yerim yang mencoba tetap tenang dan tersenyum untuk menenangkan sang kekasih.

Dokter Dong menghela nafasnya, "belum tahu, tapi saya berharap itu adalah hal baik mengingat kondisi Mark-ssi saat ini, Tuan."

Daddy Lee menatap sang anak teduh, "Bagaimana dengan pemeriksaan sumsum tulang belakang kami?" Tanya Tuan Lee to the point dan itu membuat Mark menoleh terkejut,

"Dad!" Sahut Mark tak terima.

Kemarin lusa mereka sudah membicarakan hal ini bahkan dengan beberapa member juga yang datang, dan Mark tak menyetujui jika kedua orangtuanya yang mendonorkan.

Alasannya?

Karena orangtua Mark sudah diatas 45tahun dan hampir menginjak kepala 5, yang artinya itu sangat berbahaya dan beresiko tinggi untuk mereka melakukannya dan Mark tak ingin kedua orangtuanya kenapa-kenapa, cukup ia saja yang merasakan sakitnya seperti ini.

Dokter Dong tersenyum, "Kita lakukan 2 hari setelah ini untuk pemeriksaan rangkap tuan dan nyonya, kalau begitu saya permisi.."

"Baiklah, terima kasih dok.."

"mari.."

"nde.."

Mereka pun ikut membungkuk begitu pula Yerim disana.

Mark yang tadi hanya diam kini memandang kedua orang tua nya tajam, seolah tak setuju dengan hal barusan.

"Dad, what are you talking about that?!" Serunya kesal.

Tuan Lee menghela nafasnya, "Demi kebaikan kau nak, hanya ini yang dapat kami lakukan.." gumamnya sedikit nada lirih dan itu membuat Mark menggeram pelan tidak suka.

Mama Lee sekarnag sudah meneteskan air matanya, dan ikut mengangguk. "Kemoterapi sangat tak bagus nak, tubuhmu kesakitan dan efek sampingnya sangat parah.. Mama tak bisa melihatmu begitu.." Timpal Mama Lee sendu an begitu lirih.

EVERLASTING ( MARK Lee & Kim YERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang