23 - Bedtimes Stories

719 64 6
                                    

Komen nya yuk sama Vote nya banyakin!!!

Jangan SIDERS YA DERRRS!!!

SEDIH AKU TUHH😭😭😭😭😭

ok. 

Happy Reading!

*

*

*

*

*

.
.

Mark memeluk  Yerim begitu hangat diatas ranjang mereka dan saling berbaring berdampingan, jam sudah menunjukan larut malam dan televisi sudah ia matikan beberapa menit yang lalu, namun mereka belum juga terlelap.

Yerim mendongak memandang kekasihnya yang tengah sibuk memandang langit diluar jendela kamar yang masih terbuka, fikirannya melayang dimana ia ingin menceritakan hal apa yang membuat moodnya buruk tadi dan apa yang terjadi padanya dan Yeonjun.

"Mark..."

Mark melirik pada gadisnya yang tengah memandangnya dalam pelukan mereka. "Uhm"

Mark dengan sayang merapihkan anak rambut yang mengalangi wajah cantik sang kekasih, seraya tersenyum tipis,

Yerim memandang ragu, bahkan tanpa ia sadari ia mengigit bibirnya. Ada satu ketakutan bahwa kekasihnya akan marah, atau cemburu?

Tapi mungkinkah?

"Jika kau belum ingin mengatakan apapun. Jangan dipaksakan, tidurlah ini sudah larut.." bisik Mark.

Mark masih sibuk merapihkan sisa rambut yang menghalangi wajah cantik gadisnya dan mengusapnya pelan.

Yerim menggeleng, "Aku ingin menceritakannya padamu, tapi janji jangan marah padaku.." Gumam Yerim dengan sedikit merajuk.

Mark menghentikan gerakannya dan menatap Yerim dengan kernyitan bingung, "Memangnya apa?"

Yerim menunduk, memainkan selimut yang menutupi tubuh mereka.

"Beberapa waktu lalu Choi Yeonjun menyatakan perasaannya padaku.."

Yerim mendongak dan melihat raut wajah Mark berubah sedikit terkejut.

"Aku tak tahu, saat itu Seulgi unnie mengajakku keagensi bighit dan mengatakan bahwa jimin oppa cedera ia kawathir dan ingin menemuinya karena saat itu kami sedang tak ada jadwal, aku diminta untuk menamaninya, tapi nyatanya mereka semua merencanakan hal ini.. Memberiku kejutan dan Yeonjun disana ia—menyatakan perasaannya padaku, bahwa ia menyukaiku.."

Mark tetap diam mendengarkan cerita kekasihnya, ada rasa tak nyaman dan tak suka mendengarnya namun ia tahan untuk kenyamanan sang gadis, jadi ia membiarkan Yerim menyelesaikan ceritanya.

"Aku menolaknya, Mark"

Mark masih diam, dan Yerim yang melihat tatapan teduh nan menusuk itu kembali menunduk dan mengerat genggamannya pada selimut itu.

"T-tapi.. Yeonjun tak terima akan hal itu, bahkan ketika sudah ku jelaskan alasanku menolaknya. Ia marah padaku, dan membuat hubungan antara memberku dan Bangtan yang bahkan disana hanya menjadi saksi ikut memburuk saat ini.. member TXT, anak-anak manis itu juga merasa tak enak padaku karena sikap Yeonjun saat itu"

Mata Yerim berkaca-kaca, "Aku merasa bersalah pada yang lainnya, harusnya mereka tetap bisa menjalin hubungan baik tapi Yeonjun  membuat ini semakin sulit.."

EVERLASTING ( MARK Lee & Kim YERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang