51 - Execrable

598 53 7
                                    

Hai... 

I haven't felt better since last night. Broken mood. I'm very sorry if you don't feel. I hope you all enjoy this story.



Happy Reading, My Reader💕//////


*

*

*

*

*





Mark tersenyum ketika Yerim masih terus asik mengunyah permen kapas yang juga mereka beli tadi, Yerim benar-benar tak berubah. Tak ada malunya jika berhadapan dengan Mark selalu menjadi gadis apa adanya tapi menurut Mark itu sangat menggemaskan, benar-benar pemandangan yang akan ia rindukan nanti.


"Mark.. kau janji kan untuk mampir dulu ya ? Taehyung oppa ingin berbicara denganmu juga nanti.."


"Ya, tapi aku tak bisa lama.. Chenle menungguku.."


Yerim menekuk wajahnya beberapa saat, "Huh, baiklah.. tak apa"


Mark tersenyum, bertepatan dengan lagu "Only Then" dari Roy Kim diputar dalam radio musik dalam mobil Mark yang menjadi salah satu Lagu favorite Yerim juga, Mark memandangi kekasihnya sendu dengan pandangan yang ia bagi pada kemudinya, Mark mengusap pipi chubby itu dengan jari telunjuk miliknya. menatap sayang gadis yang kini menjadi pemilik [enuh hatinya, memberi keyakinan lewat pandangan bahwa Mark sudah jatuh hati seluruhnya pada gadis dihadapannya ini.

"Yerm.."

"Hum ?"


"Kau janji padaku kan, kau tidak akan pergi dariku ?"

"Mark... kau berbicara apa sih ? Aku yang harusnya mengatakan ini Mark!!!" Ucapnya dengan sebal. "Kau harus tetap terus sehat, harus berjuang dan tetap berada disisiku.. jika tidak aku akan marah padamu"

Mark tertawa gemas, "Ya itu karena aku juga berjanji padamu aku tak akan meninggalkanmu.."

Mark merutukui bibirnya yang asal ceplos seperti itu. Apakah bisa sedangkan beberapa minggu bahkan mungkin tidak sampai seminggu iamungkin akan meninggalkan gadis itu walau untuk sementara waktu or not.  we dont know..


Mark bodoh!!!' Mark merutuki dirinya dalam hati.


Yerim tersenyum lembut,

"Kau janji ?" tanya Yerim mengulurkan kelingkingnya dihadapan sang lelaki yang menaikan satu alisnya seolah bertanya, "Promise me ?"


Mark terkekeh dibuatnya, "Hm," dan mengaitkan kelingking itu menyesal telah membuat sang gadis berharap terlalu banyak.


Yerim tersenyum senang sebelum matanya membola,  menangkap sesuatu yang membuat jantungnya nyaris melompat dan jari-jarinya menunjuk kearah depanya dengan wajah cemas.

EVERLASTING ( MARK Lee & Kim YERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang