41 - Wishes

482 48 4
                                    



*

*

*

*


.
.

.

"Mark Oppa!!"


semua langsung menoleh ketika Yeeun menyadari keberadaan Mark, Yerim tersenyum ketika kekasihnya membungkuk sopan.

"Annyeonghaseyo.."


"Markk, ayo duduklah nak.."

Mark melirik kearah Yerim yang mengangguk membuatnya langsung terduduk di samping sang kekasih.

"Ini nasi untukmu Mark, makanlah.. Ini semua kekasihmu yang membuatnya," Ujar Eomma Kim melirik sang putri yang tengah memalingkan wajahnya malu.

Mark ikut melirik terkekeh, "Benarkah? Kamsahamnida eommonie.." Mark tersenyum ramah dan mengambil mangkuk berisi nasi dari Eomma Kim.

"Yerim mengatakan kau sangat suka malatang, tadi ia belajar banyak padaku.."

"Eomma~" Rengek Yerim malu.

Mark terkekeh, "Aku sangat merepotkan eommonie, maafkan aku.."

"Tidak nak, Eomma dan Appa senang kau kemari lagi menjenguk kami.."

"Aku juga senang Mark Oppa kemari" Sahut Yeeun.

"Tapi unnie tadi berlari saat melihat Mark oppa, aneh" Sahut sang bungsu.

Yeeun mendengus, "Itu karena aku terkejut melihat Mark oppa mengenakan baju seperti itu disaat udara seoul dingin.. kufikir Yerim unnie tengah bertengkar dengan Mark oppa"

Yerim yang mendengar itu melotot kesal, "Maksudmu apa Yeeunnie?" 

"Ya kali saja Mark oppa kemari untuk membujukmu unnie"

Yerim mendecak, "Berhentilah menonton drama anehmu itu.. ck dasar" kesal Yerim yang hanya mendapat dengusan dari sang adik.

"Benar, Yeeun unnie hanya menonton drama saja kerjaannya.."

"Yahh Chaeunnie.. ish!!!"

Mark yang melihat itu terkekeh gemas melihat interaksi ketiganya.

Appa Kim terkekeh dan berpaling memandang Mark, "Appa membayangkan jika kau menjadi suami putri sulung-ku, aku akan sangat bersyukur nak.."

"Appa, Aish!!" Yerim  benar-benar ingin menghilang saking malunya, "Markk, makan saja sudah.. Ini aku ambilkan malatang untukmu.."

Yerim dengan cepat mengalihkan menyendokan malatang dimangkuk kecil untuk sang kekasih, mengalihkan pembicaraan mereka yang mulai aneh dan tidak jelas. Oh ingatkan lah mereka ini masih berusia 23 tahun tahu!

"Katakan yang jujur ya," Ucap Yerim lembut ketika menaruh mangkuk berisi malatang itu dekat Mark.

Mark terkekeh dan mengusap kepala sang kekasih lembut, "Gomawo,"

Yerim menangguk, kedua orang tua Yerim yang melihatnya terkekeh senang. Ada perasaan bahagia di hati mereka.

"Ayo nak, kita makan bersama.. Aku sudah tak sabar merasakan masakan putriku.." Gumam Appa Kim dengan bahagia.

Mark mengangguk, "Ne, aboeji.."

Sedangkan Yerim, hanya menunduk malu, ini benar-benar tak ia fikirkan. Mark yang adalah sahabatnya, kini berubah status daj membuat ini lebih special lagi.

EVERLASTING ( MARK Lee & Kim YERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang