12 - Moments

774 56 2
                                    

*

*

*

*

*

.
.
.
31 Juli 2020
21.21 KST

Seperti kebanyakan idol lainnya, begitupun Mark hari ini ia baru saja menyelesaikan recording bersama 127. Dan bagiannya sudah selesai, jadi ia berpamitan pulang bersama Jaehyun diantar oleh managernya yang menyetir.

"Nanti aku akan kembali lagi keperusahaan, masih ada bagian Taeyong, Taeil, Jungwoo dan Haechan. Biar nanti Doyoung dan Yuta akan pulang bersama  Johnny, ia membawa mobil barunya.."

Mark dan Jaehyun saling pandang dan kemudian mengangguk.

"Aku tak ikut mengantar kalian masuk ya, ingat kunci pintu dorm dari dalam.. Kemungkinan yang lain akan kembali larut malam.."

Lagi, keduanya mengangguk sebelum mereka kemudian turun.

"Terima kasih hyung, dan hati-hati.."

Manager tersenyum pada Mark yang mengucapkan hal itu, walau Mark anaknya sedikit dingin dan terlalu tajam jika berbicara tapi Mark adalah termasuk members tersopan.

"Kalau begitu aku kembali, annyeong!"

Mark dan Jaehyun membungkuk sopan sebelum mobil itu semakin menjauh meninggalkan mereka di lobby.

"Ayo Mark" gumam Jaehyun merangkul Mark untuk segera kembali ke dorm mereka.

Mark mengangguk.

.

.

.

"Akh- pelan-pelan hyung..."

Jaehyun meringis sebal mendengar rintihan Mark yang kini tengah menahan perihnya luka dipunggungnya karena Jaehyun sedang mengoleskan salep obat untuk lebamnya.

Yup, ini sudah lebih dari 2 minggu lebih tapi lebamnya belum menghilang juga. Namun sudah mulai memudar.

"Ini sudah 2 minggu lebih dan masih begini terus.. Yaah, kau harus segera memeriksanyaa!" sahut Jaehyun kesal dan kawathir.

Mark melirik sejenak, "Gwaenchana hyung, ini perih karena obat itu dingin, tulangku jadi linu.."

Jaehyun memutar bola matanya malas, "Ck, alasan.."

Mark tak menanggapi, dia terus merintih setiap Jaehyun memoles krimnya lagi dan lagi.

"Kalau begini kau akan terus mengira-kira kau itu kenapa, kau tak akan tahu cara penyembuhan.. Dengaan salap ini tak berartikan apa-apa dan lagi obatmu sudah habis!"

Mark hanyaa mendelik mendengar ocehan  Jaehyun, namun yang dikatakan hyung-nya itu benar.

"Nih sudah selesai, cepat pakai bajumu!" sengut Jaehyun.

Jaehyun benar-benar sedikit merasa kesal karena Mark benar-benar keras kepala, tak mau memeriksa lebih lanjut entah kenapa.

"Gomawo, hyung.." Mark menutupi kembali punggungnya dengan kaus abu-abu miliknya.

Jaehyun menutup salep itu dan memandang Mark dengan helaan nafasnya yang panjang, "Sebentar lagi kita latihan coreo untuk unit NCT, kau bersama dream dan juga unit U yang baru.. Kau akan semakin sakit jika tak tahu bagaimana menyembuhan lebam itu.. Ayolah, menurut.. Aku tak ingin kau semakin parah, aku yakin kau cedera punggung.." Celoteh Jaehyun.

EVERLASTING ( MARK Lee & Kim YERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang