27

71 2 0
                                    


"Gua dengar lu ada janjian sama Jio siang ini di hotel?" Tanya Idam yang baru datang langsung masuk ke kamar Rista.

Rista saat itu sedang bersiap untuk mandi. Ia hanya mengenakan handuk yang menutupi dari paha hingga dada nya.

"Iya. Ini gua mau mandi."

"Lu jangan macam macam lu di hotel. Awas aja yah! Jangan gila lu yah." Ucap Idam mengancam.

"Yahh nggak lah, gila aja gua. Udah sana lu! Gua mau mandi, siap siap, mau berangkat ke hotel. Jio udah disana."

"Mmm." Singkat Idam kemudian keluar dari kamar.

Sekitar 35 menit Rista bersiap siap, akhirnya selesai. Ia keluar dari balik pintu office dengan segar siang itu. Tampilannya casual, memakai kaos hitam lengan pendek crop dan celana skinny hitam juga sepatu booth berwarna putih yang membuatnya sangat elegan. Rambut pendeknya ia biarkan terurai, cantik sekali. Ia melewati anak anak yang sedang nongkrong, menyapanya sebentar kemudian bergegas naik ke mobil dan menggerakkan mobilnya menuju hotel yang telah dipesan Jio.

Perasaannya kali itu linglung, ia bingung harus memberi ekspresi bagaimana ke pacar menyebalkannya itu. Dengan sedikit gugup, ia mengetuk pintu kamar. Sekitar 20 detik akhirnya Jio membuka pintu nya.

"Welcome dear." Ucap Jio menarik Rista dan menutup pintu.

Tanpa ada penolakan, Rista menikmati pelukan hangat yang di berikan Jio. Juga kecupan singkat di bibirnya. Kemudian mereka duduk di sofa.

"Lu kok sesingkat itu ngabarin gua?" Tanya Rista langsung dengan sedikit gertakan.

"Sorry sayang. Hari itu aku benar benar buru buru. Idam pasti udah kasih tau kamu kan? Masa kamu masih salah paham sih." Jawab Jio mengelus pipi Rista.

"Aku? Kamu?" Ucap Rista menepis tangan Jio. Ia memasang wajah bingung.

"Hahaha lucu banget sih kamu. Iya. Kita kan akan menikah, jadi gak mungkin dong kalau kita saling manggil gua elu terus. Ya kan?"

"Maksud lu apa sih? Emang kita udah di restuin?"

Jio hanya menatap Rista dalam sambil tersenyum. Tatapan itu membuat Rista tidak bisa berkutip dan hanya bisa larut dalam permainan yang selanjutnya akan di mainkan Jio. Jio memberikan senyuman hangat kemudian mengelus kepala Rista dan sampai ia meremas rambut belakangnya dengan lembut. Perlahan wajah mereka semakin dekat dan akhirnya ciuman antara mereka tak bisa terelakkan. Mereka menikmati setiap lumatan yang mereka buat di bibir masing masing. Mencium wangi bunga sakura di kulit Rista membuat Jio benar benar tidak bisa menahan nafsunya, ia menciumi leher Rista, tangannya meraba meremas pinggang ramping Rista. Rista juga tak kalah, ia berusaha melepas baju Jio. Saat baju Jio sudah terlepas, Rista menatapnya kagum bercampur kaget, sungguh perut sixpack Jio dan dada bidangnya yang penuh tatto membuat nafsu nya naik. Saat menatap sedikit lama, mereka melanjutkan aktivitas lumat melumat bibir. Hingga Jio mencapai tingkat nya, ia benar benar melepas baju Rista yang hanya tersisa bra sport Rista yang berwarna putih itu memperlihatkan bentuk payudara nya yang bulat dan kencang. Saat ini mereka hampir benar benar telanjang, Rista masih memakai bra sport dan celananya. Jio masih memakai celana pendeknya. Entah kapan mereka akan melakukannya.

AAAHHHH MENGGANTUNGKAN WKWK

"I love you Rista." Jio berbisik saat bibirnya mencapai telinga Rista.

Ia masih asik melumat leher dan dada Rista.

Tidak lama kemudian, Jio yang benar benar sudah tak tahan meraba sport bra Rista ingin membuka nya. Namun....

"Gila lu yah!" Teriak Rista tiba tiba mendorong Jio.

Jio menatap Rista, entah apa yang ada di fikiran Jio sekarang. Mereka hanya saling tatap sambil terengah engah.

Jio kemudian menyodorkan baju Rista yang ada di belakangnya kemudian memakai bajunya sendiri.

"Maaf Ta. Aku gak tahan." Ucap Jio memeluk Rista.

"Maafin gua juga."

Dari siang hingga malam, Rista menghabiskan waktu nya di hotel bersama Jio. Entah apa yang mereka bicarakan saat itu.

RISTA DAN JIO DI HOTEL SELAMA ITU MEREKA LAGI MEMBICARAKAN TENTANG HUBUNGAN MEREKA.

ENTAH MEREKA MEMUTUSKAN HUBUNGAN ATAU BAGAIMANA?

AKAN TERJAWAB DI ESOK ESOK HARI HEHHE

Rista masuk ke cafe, sendirian dengan wajah tanpa ekspresi. Disana sudah ada Idam dan anak anak band yang menunggu nya.

"Kopi dong." Ucap Rista datar sambil duduk di kursi sebelah Idam.

Anak anak hanya menatapnya heran sementara Riyan langsung masuk ke bar untuk membuatkan nya kopi.

"Kenapa belum prepare? Udah hampir jam 8 loh ini." Tanya Rista, ekspresinya sangat dingin

"Lu baik baik aja mba?" Tanya Akel menatap nya dalam.

"I'm fine. Udah ah, kalian prepare gih."

"Habis ngelakuin apa lu sama Jio? Kenapa lu?" Tanya Idam.

"Gak ngapa ngapain kok. Udah ah, lu gak usah kepo."

Malam itu, anak anak dan Idam sangat bingung dengan Rista. Namun Rista tidak ada memberikan penjelasan apapun. Idam sudah memaksa Rista menjelaskan bahkan menelfon Jio namun tak ada penjelasan dari kedua pasang kekasih itu.

Sampai jam 12 malam, Rista duduk di kursi nya. Ia hanya menatap ponselnya sambil sesekali menyeruput kopi di hadapannya. Ia benar benar tak seperti biasanya, ia hanya diam tanpa senyum, sedih pun tidak.

"Mba lu putus sama Jio?" Tanya Aldo tiba tiba.

Rista hanya menatap nya tak berekspresi apa apa.

"Sorry mba, tapi lu benar benar beda malam ini. Tadi lu pergi dengan wajah senang sekarang malah, membingungkan. Kita kan khawatir ama lu mba." Ucap Bagas

"Gua gak apa apa. Apaan sih kalian. Jijik banget gua di khawatirin. Udah ah capek gua mau tidur aja." Ucap Rista dengan nada tinggi kemudian pergi meninggalkan mereka.

Mereka yang dilanda kebingungan hanya bisa saling menatap.

....

"Ta?" Panggil Idam dari luar kamar yang pintunya masih terbuka.

Tidak mendengar jawaban dari Rista, Idam langsung saja masuk ke kamar dan menghampiri Rista yang sedang menyenderkan tubuhnya di sandaran ranjang.

"Lu kenapa? Jelasin ke gua. Pliss." Tanya Idam tenang.

Rista benar benar tak bisa berkata apa apa, ia hanya menatap Idam. Tak lama kemudian Rista memeluk sahabatnya itu.

Rista memeluk Idam lama. Sampai pada akhirnya ia merasa bahunya basah. Idam langsung melepas pelukan Rista dan menatap wajah sahabatnya yang matanya sudah basah.

Rista kemudian menjelaskan semuanya sampai kemudian di tenangkan oleh Idam dan akhirnya tertidur dengan kepalanya yang menyender di bahu sahabatnya.

ADDUUUUUHH APA SIIIIH YANG TERJADI?

MEMBANGONGKAN SEKALI BUNDA BUNDA WKWK

TUNGGUIN NEXT UP NYA YAHH

I LOVE YOU READERSS:)

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang