12

113 3 0
                                    

Di Kamis malam, Rista dan anak anak menghabiskan malam di d'orbits cafe. Mereka menutup RisCafe malam itu untuk mereka habiskan waktu clubbing di sana.

Saat asik asik nya minum sambil bersantai duduk di sofa, Rista yang sendirian kala itu di hampiri oleh lelaki yang sepertinya keluar dari dalam bar sambil memegang botol dengan cairan berwarna orange bertuliskan whisky di labelnya.
"Sendirian?". Tanya lelaki itu masih berdiri di tempatnya.
"Gak,, bareng temen temen. Tapi mereka lagi nge dj". Jawab Rista masih duduk di kursi nya.
"Kenapa ga ikut?". Tanya lelaki berbadan tinggi berkulit putih dengan baju kaos hitam lengan pendek memperlihatkan otot lengannya itu lagi.
"Gak,, gua ga suka joget joget ama banyak orang. Berisik juga". Jawab Rista tenang tanpa senyum tapi juga tanpa muka judes.

Lelaki itu tersenyum, menengguk minuman di botol masih berdiri sambil melihat orang orang di bunker menari nari dengan penuh kebahagiaan. Rista yang sedari tadi hanya minum tanpa menghiraukan apa pun,, kemudian menatap lelaki yang berdiri di samping sofa nya.
"Lu berdiri gitu, ga pegel?". Tanya Rista.
"Yah pegel sihh hahha. Tapi mau gimana lagi. Gua gak di suruh duduk ama yang punya sofa". Jawab lelaki itu tertawa kecil.
"Oohh sopan amat,, duduk gihh". Rista menatap sofa samping, mengisyaratkan agar lelaki itu duduk disana.

Lelaki itu duduk di sofa, menyimpan botolnya di meja kaca bundar kemudian mengulurkan tangannya ke depan Rista.
"Georgino William Monte, lu bisa singkat dengan panggil gua Jio, gua bartender disini".
"Mmm,, Rista". Rista membalas uluran tangan nya menjawab nya dengan senyuman.
"Nama lengkap nya dong".

Rista menatap lelaki itu tajam tapi tidak ingin marah. Dia malah tersenyum sambil menaikkan alisnya.
"Arista Tatriana Abraham".
"Saya Georgino William Monte mengikat janji suci kepada Arista Tatriana Abraham dalam ikatan sebuah pernikahan. Dalam suka dan duka, untung dan malang, sehat dan sakit sampai maut memisahkan. Tuhan yesus memberkati, Aamiin". Jio menyatukan kedua tangannya, melantunkan janji suci yang di pakai agama nya saat pernikahan sambil menatap Rista.
"Apa apaan sih lu hahha. Gila lu yah". Rista tertawa geli menatap Jio.
"Itu latihan, kali aja kita jodoh hahha".

Tidak lama kemudian Akel dan anak anak lain datang setelah lama di joget joget bersama gadis gadis seksi di bunker.

Mereka sudah setengah sadar. Namun masih bisa merasakan kehadiran orang yang tidak mereka kenal di sofa mereka.
"Siapa mba?" Tanya Rangga duduk di sebelah Rista.
"Oohh kenalin, Gua Jio. Kalo kalian sering dateng kesini, pasti kalian tau gua lahh". Jo menyalami sepersatu mereka.
"Bartender disini? Iyaa,, gua sering liat kok kalo ngambil minuman langsung di bar". Akel tersenyum menyapa nya.
"Gaess pulang yuk gaess.. Capek banget nih gua". Bagas dengan mata sayu nya mengemasi barang barangnnya di meja.
"Iya udah jam segini, lagipula kalian bawa Rista. Ga enak diliat, cewe cantik di sini lama lama". Kata Jio menatap Rista sambil tersenyum.

Rista hanya menarik satu bibirnya, menandakan tidak peduli akan pujian yang di berikan. Wanita itu kemudian berdiri, mengambil tas dan memakai cardigan levis nya tanpa menyembunyikan seni di dada nya yang putih.

WAHH,, KEK NYA MBA RISTA HAMPIR BERTEMU JODOHNYA YAH GAESS WKWK..

SEBENERNYA MBA RISTA INI JOMBLO?
APA PUNYA PACAR?
APA GIMANA SIH??
KAN KALIAN BELUM TAU KAN HAHHA.

Di Rabu malam, ramai sekali pengunjung Riscafe. Riyan dengan sibuknya melayani tamu, meracik minuman. Anak band di panggung yang dari jam 8 memulai live musik. Dan Rista yang duduk di kursi anak band, santai sambil memperhatikan pekerjaan teman temannya.
Tidak lama,, seorang lelaki berjalan menuju bar ingin memesan minuman. Rista memperhatikan lelaki itu.
"Familiar banget tuh cowo". Batin Rista
Saat ia memalingkan mata nya, lelaki itu sudah berdiri di depan Rista.
"Rista?". Lelaki itu menyapa.
"Heyy,, pantes gua kayak familiar. Ternyata lu Jio". Rista menjawab dengan semangat.
"Gua pun kaget tadi pas d luar, ehh kok ini band nya mirip ama yang gua temuin di bar, trus pas gua ke bar nya pen mesen minuman, ehh gua liat Riyan,, Riyan nunjuk lu disini jadi gua kesini".
"Duduk Yo,, capek lo diri mulu hahha". Rista menggeser badannya memberikan ruang untuk Jio duduk di sebelahnya.

Mereka berbincang bincang sangat dalam,, seperti teman akrab pada umumnya.. Itu lah Rista,, dia sangat welcome kepada siapapun orang yang ingin dekat dengannya,, namun kembali lagi,, ia hanya ingin berteman tidak untuk pacaran.. Yahh karena kenangan masa lalu nya bersama lelaki brengsek yang tempo hari datang ke cafe nya mencari gara gara.

HULLAAAEEE GAESSSS..
SELAMAT NATAL BUAT YANG MERAYAKAN,, SORRY NIHH TELAT NGUCAPINNYA HEHHE..

KIRA KIRA GIMANA KELANJUTANNYA YA??

KEK NYA GW BAKAL UP TAHUN DEPAN YAHH GAESS..

HAPPY BEFORE NEW YEAR READERSSS" KUHHH WKWK

POKOKNYAA ENJOY TERUS AMA MBA RISTA YAHH..

I LOVE YOU READERSSSSS:))

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang