22

62 1 0
                                    

"Jadi semua nya udah jelas kan? Gua bukan orang bodoh Ren! Gua tau itu bukan perawan, tapi lu minum pil biar punya lu sempit. Lu jangan main main sama gua". Tegas Akel.

Rista hanya tersenyum menatap Iren, Akel dan Andro bergantian.
Tanpa berkata kata, dengan rasa yang sangat malu, Iren menarik Andro dan pergi dari cafe.

"Makanya Kel, lain kali lu kalo mau ngapa ngapain itu berfikir dulu".
"Iya mba, sorry".
"Ta, boleh naik? Gua mau bicara berdua dulu". Ucap Idam berdiri dari duduknya yang di angguki Rista.

Setelah menutup pintu, Rista berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Idam.

"Lu jangan bohong Ta". Idam to the point.
"Apaan sih lu gak jelas".
"Lu ingkarin janji kan?".
"Ingkar janji apa? Lu kenapa sih Dam?". Rista masih tenang.
"Ini apa?". Idam meraih leher Rista menunjuk bekas ungu kemerahan disana.
"Mmm, cupangan nya Jio". Jawab Rista santai.

Plak...

"Gila lu yah". Idam membentak.
"Lu yang gila, sakit tau Dam". Rista mengusap pipi nya yang merah karena di tampar Idam keras.
"Udah sejauh apa lu main ama cowok brengsek itu? HAH?!!". Idam mengeraskan suaranya.
"Gua sama Jio cuma ciuman, gak lebih. Lu kenapa sih Dam, ingat yah!! Lu cuman sahabat gak lebih. Gua bukan robot lu yang harus ikutin perintah lu kapan pun dan dimana pun. Kalo gua berhubungan sama Jio lebih dari itu pun emangnya kenapa? Emang lu gak pernah lakuin hal buruk sama pacar lu di Aussie? Lu gak usah muna deh Dam". Rista panjang lebar.
"Gua gak nyangka bisa kayak gini Ta, lu jangan jadi kacang lupa kulit. Kalau bukan gua, apa lu bisa kayak yang sekarang? HAH?". Bentak Idam lagi.

Flashback Rista SMK kelas 2

Di sebuah club malam, Rista dengan pakaian sangat terbuka ia bersama 8 orang teman lelaki nya minum di sebuah sofa bagian tengah.

"Ayo Ta, minum lagi Ta. Minum terus. Hari ini pokoknya kita harus happy". Teriak salah seorang temannya yang menuangkan minum di gelas Rista.

Suara berisik dj di dalam club malam itu membuat suasana semakin nyaman. Rista yang kala itu masih polos kalap meminum banyak sekali minuman keras yang di suguhkan teman temannya.

"Ta, ayo". Salah satu orang temannya yang bernama Zain meraih tangan Rista mengajaknya beranjak dari sofa.

Rista yang sudah di kuasai oleh alam bawah sadarnya, ikut saja oleh tarikan Zain. Rista di bawah masuk ke dalam kamar yang pintunya bertuliskan VIP ROOM.
Di dalam kamar yang nuansa nya remang remang itu hanya ada Rista dan Zain. Di kamar itu mereka bercumbu.
Zain menarik Rista ke dalam pelukannya, meremas pinggul Rista yang montok dan mereka berciuman dengan penuh gairah.
"Ahhh, Ta. Lu mau yang lebih nikmat lagi?". Tanya Zain mengelus lembut rambut Rista.
"Ehmmm". Rista hanya tersenyum dengan mata nya yang memerah akibat mabuk berat.

Zain mendorong Rista ke kasur. Lalu ia mulai membuka kancing baju nya. Sekarang Zain sudah bertelanjang dada namun masih memakai celana jins nya. Sedangkan Rista masih mengenakan pakaiannya. Saat hampir di puncak permainan mereka suara pintu menggedor membuat Zain kaget.

Bruuuuk.....

Dengan wajah memerah dan tangan yang sudah siap menerkam, Idam menendang pintu kemudian langsung meninju Zain. Tidak di balas apa apa oleh Zain yang hanya menatap Idam sedang menarik Rista dan menggendong nya kemudian keluar dari kamar itu.

Flashback off...

"Yaudah maaf. Lain kali di ulang". Singkat Rista.
"Gua gak bercanda Ta!!". Bentak Idam.
"Yaudah sih Dam. Gak usah nge bentak gitu". Jawab Rista memelas yang mata nya sudah berkaca kaca.
"Sorry, gua emosi". Idam memeluk Rista kemudian mengusap rambut sahabatnya yang sedang sedih itu.

HEHHEEEE KANGEN YAHH??

SAMA AUTHOR JUGA:)

MAAP YAH GAESS AUTHOR LAMA UP NYA

TUNGGUIN NEXT NYA YAHH

I LOVE YOU READERSSSSSS:)

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang