"Mengapa meminta gula jika memesan Americano? Mengapa meminta bahagia jika kesedihan yang kau pupuk di masa lalu mu?"Berita kehamilan Rista sudah tersebar di kedua keluarga, begitupun di teman teman mereka. Satu persatu keluarga dan teman mereka datang untuk sekadar berkunjung melihat penampakan wajah sang bumil yang semakin hari semakin cantik.
Hari itu, Idam datang ke apartemen Rista dan Jio. Ia jauh jauh dari Aussie hanya untuk menjenguk sahabatnya yang sedang hamil. Idam membawa sekotak besar coklat, sebungkus mangga muda dan banyak lagi makanan lainnya.
"Padahal gua gak ngidam ngidam amat loh. Semua gua makan kok, sumpah. Tapi makasih yah lu udah datang jauh jauh. Emang lu gak capek apa? Gimana kuliah lo?" Tanya Rista sambil membuka kotak coklat di tangannya.
"Gak ahh. Buat lo apa sih yang nggak. Hahaha."
"Ehh gimana pacar lo? Perasaan, lama gak ada kabar." Tanya Jio.
"Hmm, putus gua hahaha." Jawab Idam santai.
"Hah? Serius? Kenapa?" Tanya Rista, wajahnya nampak penasaran.
"Biasalah. Udah deh, ngapain malah nanya gini sih."
"Ohiya, hari ini kita ada mau jalan ke cafe sama ke bar. Lo mau ikut?"
"Boleh."
....
Malam itu, sebelum ke cafe, mereka singgah di bar dulu. Karena sudah dekat hari gajian, kedua owner ini harus mengecek semua in out usaha mereka. Disana, Jio langsung mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan, sementara Rista dan Idam duduk di ruang vip untuk menikmati ke tenangan. Namun, karena Idam tidak bisa hanya di ruangan itu saja melihat orang orang menari dan minum minum, ia pamit ke Rista untuk ikut bergabung bersama orang orang gila di sana.
"Heii. Idam mana?" Tanya Jio yang datang dengan membawa segelas air putih.
"Biasa." Jawabnya.
"Ouhh, nih kamu minum dulu."
"Gimana perkembangan bar kamu? Semuanya baik baik aja kan?"
"Semuanya baik. Semua nya terkontrol dengan baik karena di pegang orang kepercayaan."
"Hmm, that's good."
Tidak lama, Idam datang dengan wajahnya yang sangat bahagia. Rista tau, Idam pasti mendapatkan seorang wanita yang akan di ajaknya tidur malam ini.
Karena dirasa sudah larut malam, mereka segera bergeser ke cafe. Tapi sudah tidak dengan Idam. Idam akan membawa gadis semalamnya ke hotel. Bersenang senang tentunya sebelum besok ia kembali lagi ke Aussie.
Dari parkiran cafe, sudah terdengar jelas suara nyanyian Akel di pandu dengan suara musik oleh anak anak band. Sementara Riyan dan Poppy terlihat sibuk melayani para tamu yang masih berdatangan. Sudah berbulan bulan Poppy masih tetap saja di cafe, entah mengapa ia tidak pernah kembali ke Brazil. Rista pun tidak pernah menanyakannya.
Wajah anak anak saat melihat kedatangan owner berubah dari letih menjadi bersemangat dan sangat senang. Rista duduk di kursi tempat biasanya bersama Jio, menunggu hinggal pukul 1 malam dan akhirnya pelanggan berhenti berdatangan, menyisakan pelanggan yang masih setia dari tadi duduk di kursi nya sambil menikmati kopi yang sudah dingin.
"Mba Rista. Gimana?" Tanya Akel yang baru saja turun dari panggung.
"Gimana apanya?" Tanya Rista kembali.
"Yah ngidamnya." Ucap Akel, nada nya bingung.
"Kayak Dina gak? Yang nyebelin hahaha." Ejek Aldo tertawa, membuat yang lain juga tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/246864868-288-k623692.jpg)