05

340 9 0
                                    

"Selamat pagi". Sapa seorang polisi sambil memberi salam hormat ke mereka.
" Pagi pak". Jawab Rista berdiri dari duduknya tersenyum manis menatap 3 orang polisi di depannya.
"Pesta miras yah,, jam segini.. Aduhh bagaimana ini, ada perempuan lagi. Kalian orang disini atau pelanggan cafe?". Tanya bapak polisi yang bertubuh tinggi gemuk
"Maaf pak, tadi kami lupa tutup pagarnya". Ujar Rista dengan tenang menjawab pertanyaan dari polisi tersebut..

Sementara yang lain hanya terdiam menunduk tidak bergerak dari tempatnya.

"Aduh bagaimana ini,, kalian karyawan disini yah? Saya mau ketemu owner nya". Pak polisi dengan santainya duduk di kursi mengeluarkan pistol dari pinggang nya dan meletakkannya di meja
" Owner nya dengan saya sendiri pak". Rista juga ikut duduk di depan polisi tersebut membuat yang lain menatap nya heran,,
"Ehh mbak Rista santuy amat dah nying". Batin Aldo terkaget kaget

" Wahh bagaimana ini bu. Pesta miras di tempat sendiri. Perempuan lagi. Mohon maaf yah bu, tapi kami harus membawa kalian ke kantor dan kita bisa selesaikan semua di kantor".
 
Rista mengangkat kepala nya mengernyitkan dahinya kemudian tersenyum lalu berlalu masuk ke ruangan yang di depannya tertulis office dan beberapa menit kemudian ia keluar membawa map bening yang berisikan sebuah kertas.

"Saya gak mau banyak debat yah pak yah, ini bapak baca kertas ini dan saya rasa tidak perlu bapak tanyakan lagi pasti bapak mengerti". Rista tersenyum sambil meletakkan map d tangannya ke meja depan polisi itu.

Polisi berbadan besar itu kemudian berdiri dari duduknya menatap Rista sambil tersenyum
"Baik maaf bu, kami lanjut patroli dulu. Maaf sudah mengganggu. Permisi".

Anak anak band yang sedari tadi terdiam menatap punggung para polisi yg menjauh keluar pagar kemudian berlari memeluk Rista dengan bahagianya.
"Astaga mbak, gua kira kita bakalan di tahan loh mbak, astaga". Teriak Akel sambil memegangi tangan Rista
" Iya mbak, padahal gua udah bikin skripsi buat ngeles loh tadi mbak". Rangga yang sedari tadi sudah hampir tumbang membenarkan kaca matanya yang selalu miring
"Gilak, mbak Rista emang selalu punya penyelamat anying". Aldo dengan wajahnya terkagum kagum menatap Rista sambil tersenyum
" Yaudah sih santai aja, gua gak mungkin minum minum di cafe gua kalo belom ada izin". Ujar Rista menengguk habis isi yang ada dalam botol whisky di genggamannya
"Takut loh gua mbak". Riyan yang sedari tadi hanya diam kemudian berdiri sambil memegangi dada nya yang shok
"Tidur deh  yuk, ngantuk bat nih gua". Bagas berdiri lemah dari duduknya berjalan naik ke kamar tanpa menunggu respon siapapun yang ada disana.
" Udah sana lu semua, entar pada tumbang lagi besok gak latihan gegara gini".

WAH RISTA INI SIAPA SIH SEBENERNYA? KOK BISA BISANYA DIA SE MUDAH ITU MELEPASKAN DIRI DARI KEJADIAN YANG HAMPIR MENJATUHKAN DIA HANYA DENGAN SELEMBAR KERTAS?

Nanti gaess yak, semakin jauh cerita akan semakin mendeskripsikan Rista, keluarga dan kehidupannya

"Lu tadi nyanyi kek orang baru belajar nyanyi, lu kenapa sih Kel?". Rista memaki sementara Akel yang baru turun panggung hanya duduk di kursinya sambil terus memainkan handphone nya.
" Ehh babi, gua bicara ini lu dengerin gua".
Rista menatap Akel sinis.

Akel masih sibuk dengan handphone nya dan tidak menatap Rista yang duduk di depannya sangat jengkel.
"Lu denger gua gak sih? Binatang lu yah!". Rista yang geram menendang betis Akel hingga membuatnya mengumpat kemudian menyimpan handphonennya di meja dan meremas betisnya yang di tendang Rista
" Kenapa sih mbak?". Akel meringis mengusap betisnya
"Gua tadi bicara ama lu!! Lu denger gak sih? Lu jangan kurang ajar yah lu". Rista menunjuki Akel sangat jengkel.
" Gua mau bicara mbak, tapi jangan disini". Akel berdiri mengambil handphone nya berjalan menuju bar meninggalkan Rista yang masih duduk sambil menatap punggung Akel berjalan menuju Bar.

Riyan yang sedari tadi meracik minuman menatap dua orang yang masuk ke bar bingung.
"Keluar dulu Yan, gua mau bicara ama Akel".
Riyan hanya mengangguk kemudian berjalan keluar meninggalkan Rista dan Akel berdua.

"Dina hamil mbak". Akel menunduk sambil meremas rambut nya

Rista tertawa kemudian mengambil botol vodka iceland menuangkan isi nya ke gelas kaca bening kemudian menengguknya sampai habis lalu menuang lagi, memberikannya ke Akel dan di minum habis olehnya.

"Lu mau gua marah apa gimana nih?". Kata Rista sambil menuang isi botol d tangannya ke gelas lagi
"Sorry mbak".
"Beneran dia hamil?".
"Dia tadi nge chat gua mbak, dia bilang dia hamil. Gua sih mau tanggung jawab, tapi masalahnya gua ga cukup duit".
"Anjing lu yah Kel, trus ngapain lu ngajak gua bicara berdua gini?".
"Gua bingung mbak".
" Lu selesai manggung, jemput pacar lu, bawa kesini".
"Jangan mbak".
" Ehh tolol, lu mau dengerin nggak?". Rista mendorong kepala Akel dengan telunjuknya.

Akel hanya terdiam menunduk kemudian mengangkat kepala nya menatap punggung Rista yang entah sedang meracik apa.
"Emm, lu ga usah naik, mending lu ke pacarlu, biar gua gantiin lu nyanyi". Rista memutar badannya berjalan sambil memegang secangkir kopi ekspresso mendekati Akel yang masih duduk sambil memainkan handphonenya.
"Udah gak usah banyak fikiran, mending lu pergi sekarang sebelum gua nampar lu". Kata Rista menyeruput kopinya pelan.

GW UP NYA YANG PANJANG HARI INI TAPI CUMA SEKALI,,
SORRY KEMAREN GA UP,, SIBUK NGURUSIN PELANGGAN LAGI BANYAK BANYAK NYA WKWK..

TUNGGUIN NEXT NYA YAHH

I LOVE YOU READERSSS

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang