26

76 2 0
                                    

Sekitar pukul 2 kurang saat itu, RisCafe masih sepi pengunjung. Rista sedang bersama Riyan meracik kopi varian baru.

"Gimana mba?" Tanya Riyan saat setelah Rista menyeruput kopi yang di buatnya.

Sambil mengecap rasa, Rista menatap Riyan dengan tatapan bangga.

"Manteeeeep banget. Ini kopi racikan lu yang paling the best yang pernah gua rasain. Kopi strawberri ini bakal jadi item baru di menu kita. Bangga gua ama lu Yan. Hebat." Ucap Rista tersenyum puas.

"Yahh berkat bimbingan dari mba Rista lah gua bisa bikin kopi kayak gini. Hehhe."

"Cengengesan lu. Tuh ada tamu, cepet layanin."

Riyan langsung keluar bar dan menghampiri dua wanita berperawakan western yang masih berdiri. Dari kejauhan terlihat wanita itu mengatakan sesuatu tanpa melihat menu kemudian Riyan langsung bergegas menemui Rista di bar.

"Tamu itu nyariin lu mba."

Langsung saja, Rista menemui tamu itu dan mempersilahkannya untuk duduk.

"Arista. Saya Emma, mami nya Jio. Ini adiknya Jio, Jessica." Ucap mami Jio sembari menyodorkan tangannya

"Hyy Rista, nice to meet you." Ucap Jessica tersenyum ramah ke Rista.

"Ohh hy tante, hy Jessica. Emm, ada apa yah kalian ke cafe ku? Kalau ada yang ingin di bicarakan, kita kan bisa bertemu di tempat lain. Repot sekali kalian." Ucap Rista sopan.

"It's okay cantik. Saya kesini ingin membicarakan tentang hubunganmu dan Jio."

"Jio dimana sekarang tante?" Tanya Rista

"Dia masih di Bali bersama dedi nya. Maybe besok mereka kemari. Aku dan Jessica kesini duluan karena kami ingin bertemu kamu duluan dan membahas ini."

Tidak lama Riyan datang membawa minuman.

Sekitar hampir sejam mereka berbincang dengan serius. Disana terlihat wajah Rista sangat dilema, ia seperti ingin memberontak namun ia tidak bisa, ia harus menahan karena ia sedang berbicara dengan ibu seseorang yang ia cintai.

"Saya harap kamu bisa memikirkan nya dengan baik. I gonna go. Thanks by the way. Byy cantik." Ucap ibu Jio memeluk Rista.

Setelah berpelukan dan cipika cipiki, akhirnya kedua wanita tadi pulang.

Melihat kedua wanita itu sudah menjauh dengan mobilnya, Rista kemudian bergegas naik ke kamarnya. Selang beberapa menit, ia turun dengan mengenakan pakaian rapih dan juga membawa tas serta kunci mobil di tangannya.

"Lu mau kemana mba?" Tanya Akel yang baru saja keluar dari bar.

"Mau ke rumah ayah." Jawab Rista masih berjalan tanpa menoleh.

"Sendirian mba? Jauh loh mba. Gua temenin yah."

"Yaudah. Mau gua tungguin?" Ucap Rista berhenti dan berbalik ke Akel.

"Langsung aja mba. Gua juga udah mandi kok."

"Mmm yaudah." Ucap Rista berbalik dan langsung jalan keluar cafe menuju mobil.

"Yan, bilangin ke anak anak gua pergi temenin mba Rista yah." Teriak Akel ke Riyan yang sedang di bar.

Tanpa menunggu jawaban dari Riyan, Akel langsung mengejar Rista yang sudah naik di mobil.

....

"Dari awal ayah tau kalau kau memiliki hubungan spesial dengan lelaki itu. Ayah sudah tidak restu nak. Apalagi sekarang, kau meminta izin ayah untuk menikah dengannya dan memeluk agama nya. Ayah benar benar tidak merestuimu." Ucap ayah Rista sambil menyeruput kopi nya dengan tenang.

"Yah tapi Ita mencintainya. Ita benar benar tak bisa berfikir bagaimana lagi untuk menyatukan cinta kami. Biarkan Ita berkorban kali ini ayah. Aku mohon."

"Nak, dengarkan ayah. Jika kau memilih untuk tidak menikah dengan Jio, kau masih bisa bertemu dengannya, masih bisa bersahabat dengannya seperti kau bersahabat dengan Idam. Namun jika kau memilih untuk berpindah agama. Apakah kau masih bisa shalat? Apakah kau masih bisa puasa atas nama Allah? Apakah kau masih bisa mengucapkan Assalamu alaikum? Tidak nak! Jika kau mengorbankan cinta dunia mu, kau hanya kehilangan satu. Namun jika kau meninggalkan cinta dunia dan akhiratmu, maka kau akan kehilangan segalanya.," Ucapan ayahnya terhenti, menatap Rista yang merunduk terdiam di hadapannya kemudian menyeruput kopi nya. "Rista, ayah tidak pernah sekalipun melarangmu melakukan apapun sejak hari ini. Kau tak ingin shalat, ayah tidak pernah memaksamu. Kau tak ingin puasa ayah tidak pernah juga paksa kamu puasa. Kau ingin merokok, minum alkohol dan berpakaian terbuka, ayah dan ami mu tidak pernah melarangmu untuk melakukan hal itu. Tapi ingat nak, untuk meninggalkan agamamu yang telah menemani mu dari kau masih sekecil biji zaitun sampai hari ini, ayah tidak pernah rela nak." Lanjutnya tegas.

"Maafkan Ita yah, maafkan Ita." Ucap Rista mengusap air matanya yang mengalir pelan membasahi pipi nya.

Ayahnya memeluknya, memberikan kehangatan yang selalu membuat anak wanita nya itu tenang.

Selepas maghrib, Rista kembali ke cafe bersama Akel yang masih setia menemani nya. Di atas mobil mereka berbincang sedikit tentang hal tadi.

"Kata ayah mba Rista benar mba. Masih banyak lelaki di dunia ini yang bisa mba cintai yang se agama dengan lu. Sementara jika lu ninggalin agama lu, lu gak akan dapatkan hal yang lu dapetin di agama lu ini." Ucap Akel sedikit takut takut, jangan sampai perkataannya membuat Rista marah.

"Gua gak bisa sahabatan sama Jio. Gua harus nikah sama dia. Punya anak dan bahagia, gua pengen itu Kel. Hfff, kenapa rumit gini sih kehidupan percintaan gua."

"Hehhe, enakan jadi hewan mba yah. Gak perlu mikirin ini itu, klo mau kawin yah kawin ama siapa aja bahkan dimana aja hahha." Ucap Akel tertawa.

"Lu aja yang hewan. Lu kan suka ngewein anak orang sembarangan." Ucap Rista nyolot.

"Idihh mba Rista ngegas amat dah. Orang cuma becanda juga."

Ponsel Rista berdering.

Giorgino WM call...

Hyy dear. Maaf yah soal kemaren

Mmm, ada apa lu nelfon gua?

Sayang jangan marah lahh, gua udah pesan hotel untuk kita besok siang yah. Gua mau ceritain sesuatu yang gua maunya cuma kita berdua yang tau.

Ngapain di hotel? Lu mau apa? Ngewe? Gila lu yah.

Gak lah sayang. Yasudah yah, gua udah di bandara sekarang. Penerbangan gua tinggal 35 menit lagi, gua bakal telfon lu kalo udah sampai. See you.

Rista yang sedikit jengkel bercampur senang melempar ponsel nya di dashboard mobil kemudian tidur karena perjalanan mereka masih cukup jauh untuk sampai di cafe, ia juga sangat lelah saat ini.

GIMANA YAH KISAH CINTA JIO DAN RISTA?

APAKAH SALAH SATU NYA AKAN MENGALAH UNTUK PINDAH AGAMA?

ATAU

MEREKA AKAN PUTUS?

MMMM, AUTHOR PUN MASIH BINGUNG HEHHE

STAY AJA YAHH SAMA MBARISTA

I LOVE YOU READERSS:)

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang