39

30 1 0
                                    




"Queen cuma pengen di peluk sama Deddy nya. Itu doang." Ucap Kelly, mata nya berkaca.

Jio menatap Rista, Rista hanya mengangguk memberi isyarat untuk melakukan yang di minta Kelly.

Tidak lama kemudian, di sela keheningan di antara Rista, Jio, Kelly, dan Jenny akhirnya Jio berdiri dan menghampiri Queen yang sedang bermain di tempat bermain sebuah cafe yang menjadi tempat pertemuan mereka. Rista hanya menatap Jio yang menghampiri Queen, begitu pula Jenny dan Kelly. Terlihat dari jauh, wajah Queen sangat bahagia saat bermain dengan Jio, sesekali ia berlari dari kejauhan kemudian berhambur di pelukan Jio. Wajah Kelly seketika berubah dari yang tadi nya tak punya semangat menjadi riang dan sangat bahagia melihat si kecil nya juga bahagia.

"Setelah ini? Gimana mau lo Kel?" Tanya Rista.

"Hah? I, I dont know, emmm Queen sudah bahagia, aku cukup kok. Hmmm." Jawab Kelly tersenyum, mata nya sesekali menatap anaknya yang sedang bermain dengan Jio, ayah kandungnya.

"Apa yang lo fikir Rista?" Tanya Jenny.

"No, nothing." Jawab Rista, ia menarik nafasnya dalam dan tersenyum.

"Dont lie Me Rista. Gue tau, sekarang lo lagi bimbang dan khawatir kan? Tentang hubungan lo, Jio, Kelly dan Queen," Ucap Jenny, ia berdiri dan berpindah tempat ke samping Rista. "Lo tenang aja, lo udah dengar kan kata Kelly, udah cukup, so? Semuanya udah berakhir." Lanjutnya, mengelus lengan Rista lembut.

"I know, but gimana dengan Queen? Dia pasti bakal cari Jio lagi, bukan sekali ini doang. She's just a kid, emosinya belum bisa terkontrol kayak kita orang dewasa," Rista berhenti, menarik nafas sedikit kemudian melanjutkan ucapannya dengan sedikit keraguan. "Gimana kalau kalian nikah aja?"

"No Rista. Gak mungkin. No! Dont think about it! Aku gak mau jadi orang jahat di rumah tangga kalian. Rista, masalah ini akan membuat kamu stress, so jangan terlalu fikirin. Kasian kamu dan janin kamu." Ucap Kelly, air mata nya lolos. Terlihat sekali Kelly adalah seorang yang perasa.

"Jio kesini, kayaknya mereka udah selesai main mainnya. Gue siap siap yah langsung pulang. Udah selesai kan?"

"Maaf yah Ta." Ucap Jenny, ia meremas lengan Rista pelan.

Rista hanya mengangguk sambil memberikan senyum tulusnya ke Jenny dan Kelly.

Kuat sekali Rista menghadapi masalah ini, di kondisi nya yang sedang hamil ia bisa mengendalikan emosi nya untuk menyelesaikan masalah suami nya dengan tenang dan belajar menerima semua kenyataan yang sebenarnya bisa saja membuat ia stress. Bagaimana jika hal ini terjadi pada wanita lain? Mungkin ia akan mengamuk, menangis dan tak akan menerima kalau ternyata suami nya selama ini punya anak di luar nikah dengan wanita lain dan tidak bertanggung jawab atas anak dan ibu nya itu. Namun Rista, dia benar benar di berikan hati sekuat baja oleh tuhan hingga ia bisa menerima semuanya dengan penuh keikhlasan.

"Besok kita main main lagi yah Deddy. I love you Deddy, bye." Ucap Queen sambil melambaikan tangannya.

Setelah acara lambai melambai, Jio segera menggerakkan mobilnya keluar dari parkiran cafe tersebut. Wajahnya terlihat senang, namun ada kesedihan di baliknya. Bisa Rista tebak, saat ini suaminya sedang memikirkan Queen, anak kandungnya yang dari wanita lain yaitu Kelly.

Sepanjang jalan, Rista tak menggubris jika Jio mengajaknya berbicara. Saat ini ia masih bimbang dengan apa yang sekarang ada di kepala nya. Hingga di pertengahan perjalanan, Rista meminta Jio untuk berhenti dan memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah masjid. Jio bingung, bukannya ini belum waktunya shalat? Jam masih menunjukkan pukul 16:12, entahlah, mungkin Rista akan shalat Azhar, belum terlambat bukan untuk menunaikan shalat azhar di jam 4 sore.

"Kamu tunggu sini. Aku gak lama kok." Ucap Rista langsung turun dari mobil tanpa menunggu jawaban dari Jio.

.....

Pukul 03:25 subuh, Jio kaget saat terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil ia tidak mendapati Rista ada di sampingnya dan lampu tidur menyala. Setelah turun dari ranjang, akhirnya ia mendapati Rista sedang shalat. Ia bingung dan bertanya tanya, mengapa ia melakukan ibadah di subuh hari seperti ini. Setelah ia keluar dari kamar mandi, Rista juga sudah selesai menggantung mukena nya dan melipat sajadah.

"Memangnya ibadah orang islam bisa di lakukan kapan saja?" Tanya Jio.

"Hmm, ini nama nya shalat sunnah, bisa di kerjakan bisa juga tidak. Kalau yang biasa aku lakuin saat maghrib itu wajib. Kamu ngerti kan? Udah pernah aku jelasin tentang shalat wajib." Jawab Rista, duduk di samping Jio.

"Trus? Shalat sunnah ini untuk apa?"

"Shalat sunnah itu ada beberapa. Yang aku kerjakan ini namanya shalat tahajjud dan istikharah. Udah yuk tidur lagi, aku ngantuk lagi." Ucap Rista kemudian membaringkan tubuhnya di kasur dan diikuti Jio tanpa ada percakapan lagi.

Pukul 08:04, Rista sudah siap dengan pakaian santai nya. Hari ini ia akan ke cafe menemui Idam yang masih sakit, namun ia harus menunggu Jio dulu bersiap siap di kamar mandi.

"Gimana Queen?" Tanya Rista ke Jio yang baru saja keluar kamar mandi.

"What? Kamu nanyain Queen ke aku?"

"Hmm, no. She's your daughter right? Harusnya sekarang kamu lebih perhatian sama dia. Be a good father sayang, sebentar lagi juga kan kamu punya anak lagi, meskipun dari wanita yang beda."

Ucapan Rista yang maksudnya hanya bercanda nyatanya sangat mengganggu di telinga Jio yang akhir akhir ini sedang sulit mengontrol emosinya hingga membuatnya lepas kendali dan menarik Rista hingga duduk dengan keras di ranjang.

"Bisa gak kamu jaga mulut kamu itu!? Kamu terlalu mendramatisasi masalah ini tau gak. Heran. Apa sih mau kamu?" Ucap Jio, nada nya membentak. Suaranya terdengar hingga keluar.

Ting tong...

Suara bel membuat Rista yang tadi nya berkaca berubah menjadi riang. Ia menghilangkan wajah sedihnya agar tamu yang datang ini tidak berfikir ada masalah antara ia dan suami nya.

Setelah membuka pintu, dengan sangat gembira ia menyambut seorang tamu laki laki itu dengan pelukan dan di balas ciuman di atas kepalanya.

"Apa kabar ayah? Kok gak bilang sih mau datang? Ayo masuk!" Ucap Rista sambil menggandeng tangan ayahnya.

"Gak apa apa. Ayah cuma mau nengokin anak ayah, suami nya dan calon cucu ayah."

NEXT BESOK

I LOVE YOU READERSS:))

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang