21

59 1 0
                                    


"Aku ingin menjadi termos untukmu,, biar kamu terus hangat".

"Lucu kisah lu Kel whahahaha". Sambil terbahak Bagas memukul paha nya.
"Kalian kok malah ketawa sih? Ini gak lucu tau". Dina mulai terisak.
"Sekarang gua gak mau ikut campur urusan kalian yahh.. Gua serahin semua ke Akel,, ada dua anak Akel yang ada di dua rahim cewek yang berbeda. Ini semua Akel yang bisa nentuin dan kalian berdua cuma bisa ikhlas dengan keputusan Akel. Gua cuma bisa kasih saran,, kalau gak ada yang mau ngalah yahh berarti kalian berdua mau di madu". Ucap Rista tenang.

Mendengar ucapan Rista, anak anak kembali tertawa terbahak.

"Wahh wahh,, si Akel bener bener whahha". Riyan menepuk paha nya sambil terbahak.
"Senangnya dalam hatiiiii,, kala beristri duaaaaa". Aldo tertawa sambil mengiramakan lagu.

Akel mengangkat kepala nya menatap Dina dan Iren bergantian.

"Gua bakal tanggung jawab Din. Lu tenang aja....".
"Kel!!". Sahut Iren menatap Akel jengkel.
"Tapi gua gak bisa nikahin lu, gua tanggung jawab dengan ngasih lu dana dari sekarang sampai lahiran dan nge besarin anak itu". Ucap Akel tanpa panjang lebar.
"Tapi Kel, aku mau...". Ucap Dina terpotong.
"Lu masih gak mau? Yaudahh terserah lu. Dulu gua mau banget buat nikahin lu, tapi lu lebih milih permodelan lu dari pada nikah". Tegas Akel.

Dina terisak lagi, tangisnya menderas. Sambil mengusap perut nya ia berlari keluar dari cafe dan menaiki mobilnya.

"Lu bener hamil Ren?". Tanya Rista menatap Iren sambil menaikkan alisnya.

Iren hanya mengangguk kemudian mengeluarkan benda kecil dan memperlihatkan ke semua orang.

"Gua gak yakin itu anak gua". Akel beranjak meninggalkan bar dan anak anak.

Rista meraih pundak Iren, mengusap nya dengan lembut berusaha menyalurkan kekuatan untuk wanita itu. Rista tersenyum, kemudian meninggalkan bar.

Malam itu ia sangat lelah. Banyak sekali masalah anak anak yang harus ia turun tangan menghadapi nya.

.............

Pagi nya, sekitar jam 10:45. Rista yang sedang tertidur nyenyak terbangun karena kecupan manis di pipi nya. Ia tersenyum saat melihat penampakan Jio yang sedang duduk di pinggirnya menatap nya penuh cinta.
"Morning". Sapa Rista dengan suara khas baru bangun tidur.
"Bangun lu kebo hahha".
"Lu udah lama?". Tanya Rista mengusap mata nya.
"Gak juga. Udah ayok bangun lu, katanya mau lunch di resto bareng gua".
"Iyaa njirr, sabar napa dahh".

Saat Rista bangun dan masuk kamar mandi, Jio beranjak dan bermaksud untuk menunggu Rista di bawah.

Hampir 30 menit Jio menunggu Rista sambil berbincang dengan anak anak band, akhirnya Rista muncul juga. Pesona Rista memang tidak ada duanya, setiap waktu setiap detik penampilannya selalu saja membuat orang orang yang melihatnya terpukau dan enggan untuk berkedip saat menatap nya.

"Mata woi mata!! Udah jam berapa ini? Inget hari Jumat, awaslu pada yah gak shalat Jumat. Gua sunat lu". Rista sambil berjalan menuju kursi sebelah Jio.
"Iya Mba,, galak amat". Bagas berdiri dari duduknya diikuti anak anak lain.
"Lu nyuruh anak anak shalat, sedangkan lu gak shalat? Gimana sih". Tanya Jio menatap Rista.
"Dihh hahha, dasar lu yah. Shalat jumat itu di peruntukkan cuma buat kaum adam, itu cowok. Kalo cewek itu gak ada yang shalat Jumat, adanya kami cuma shalat dzuhur doang". Jawab Rista sedikit ngegas.
"Mmm,, yah mana gua tau. Ini kan kali pertama gua bergaul sama yang beda agama. Bukan bergaul pula, tapi punya pacar yang beda agama hahha". Jio terkekeh.
"Dihh, jijay".

Rista berdiri mengambil tas selempangnya di meja kemudian berjalan keluar cafe diikuti Jio.

.....

Di sebuah restoran sederhana, Rista dan Jio lunch berdua saja. Mereka menikmati makan siang itu dengan hangat sambil sedikit berbincang tentang kepribadian mereka. Tidak lama kemudian, mereka di hampiri oleh seorang lelaki.

"Rista? Lo Rista kan?". Tanya lelaki yang berdiri di depan meja mereka.
"Andro?". Rista melebarkan mata nya menatap lelaki itu.

Jio hanya diam menatap kekasihnya lembut dan menatap lelaki itu dengan tajam.

"Duduk An, astaga temen kuliah gua dulu Yo. Ayo kenalan". Rista dengan semangat tersenyum ke Andro.

Lelaki itu adalah Andro, teman kuliah Rista. Mereka berteman baik saat di kampus. Setelah duduk, Andro dan Rista berbincang sangat bersemangat yang membuat Jio jadi hilang mood. Jelas, Jio cemburu melihat Rista berbincang dengan temannya tanpa mengingat dirinya ada di sebelah nya.

Tidak lama setelah berbincang, juga karena sudah tidak enak hati, Jio mengajak Rista pulang dan di angguki oleh Rista. Sepanjang jalan, dia atas mobil mereka diam saja. Jio yang sedang tidak mood enggan untuk membuka percakapan, begitu juga dengan Rista yang sedang malas berbicara karena melihat wajah Jio yang tidak enak.

Setelah sampai di cafe dan naik ke kamar. Barulah Jio berbicara.

"Bisa gak kita sekarang memperlakukan satu sama lain layaknya pasangan?". Tanya Jio tegas.

Rista yang sedang menggantung outernya di gantungan baju, langsung berbalik arah menatap Jio tajam.

"Maksud lu?".
"Kita ini apa sih Ta? Gua udah nganggep lu pacar sejak kemaren kita bilang saling sayang. Lantas, gimana sama lu? Lu kayak acuh, lu kayak masih anggep kita ini cuma teman". Jio dengan nada tinggi.
"Emang mau lu gimana?". Tanya Rista juga dengan nada tinggi.
"Gua mau kita saling memperlakukan layaknya kita ini pasangan Ta. Gua gak mau kalo lu kayak gini, lu acuh. Sedangkan ada gua lu masih aja dekat sama cowok lain. Lu gak tau gua cemburu? Dan yah, gua juga cemburu ngeliat lu terlalu dekat sama Idam. Meskipun dia sahabat lu dari lama. Tapi tetep aja Ta, rasa cemburu itu gak memandang". Jio panjang lebar menyatakan semua perasaannya yang sudah lama ia pendam.
"Yaudah sih maaf. Lain kali gak ngulang kok". Rista singkat kemudian berbaring dan memainkan hp nya.

Jio merampas hp Rista dan menarik bahu Rista kasar. Rista yang kaget sontak memukul kepala Jio dengan kasar.

"Ahh, sakit Ta".
"Lu fikir ini gak sakit bego!". Rista mengusap bahu nya.
"Maaf, gua kan cuma pengen peluk lu".

Jio meraih pinggang ramping Rista. Sambil mengelus nya, ia menciumi bagian kesukaan nya. Bahu wangi khas sakura Rista itu menjadi bagian kesukaan Jio. Ia senang sekali mencium nya sampai nafsunya naik.

Kali ini, mereka melakukan itu dengan gairah hebat. Jio mencium leher Rista sampai meninggalkan bekas ungu kemerahan disana.



WAAAAAHHH..

KIRA KIRA MEREKA LAKUIN HAL YANG LEBIH DARI CIUMAN GAK?

KAYAKNYA SIHHHH ANUUU WKWK..

GATAU DEHH,, AUTHOR GAK SANGGUP SOALNYA MAU BUAT CERITA NYA TERLALU HOT..

TAPI AUTHOR JANJI,,

UP SELANJUTNYA KALIAN BAKAL TAU,, MEREKA AKAN LEBIH HOT APA JADI COOL.. WKWK

STAY AMA MBA RISTA YAHH..

I LOVE YOU READERSSS:))

MBA(RISTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang