1) Muna Syabila

5.5K 239 3
                                    

- Halo Muna, Muna bukan ya?-

Aku duduk di sofa ruangan, ada Mas Zeo dan Mbak Ciki di tempat yang sama. Aku hanya menoleh mereka sekilas, pengantin baru yang baru pulang dari Maldive, katanya honeymoon.

" Jadinya Una magang di mana?" Mbak Ciki bertanya, menatapku yang tengah fokus pada layar laptop.

" Mas Zeo maunya di GATA Group, ya di sana aja Mbak." Bibirku mengerucut, mendapatkan tempat magang yang bukan impian sejak masuk kuliah.

Terdengar Mbak Ciki tertawa renyah," gapapa, di GATA juga enak kok."

" Katanya si seniornya galak Mbak, aku kurang suka. soalnya teman aku pernah magang di sana."

" Bosnya teman Masmu, nggak mungkin mereka berani injak - injak kamu. Aduin aja, nanti Mas yang sampaikan ke Dana." Kata Mbak Ciki," eh, Dana kan Mas bos di GATA?"

Mas Zeo mengangguk." Kerja aja yang benar, nanti kalau ada senior yang kurang kasih - sayang dari bos, omong ke Mas."

Aku mengangguk.

" Oh ya Na, kamu tahun ini genap berapa ya?"

" Dua puluh dua, Mas. Kenapa?" Aku menatap wajah Mas Zeo, penasaran atas pertanyaan yang tidak biasa.

" Nanya aja," jawabnya singkat.

Aku memberengut, meraih ransel lalu keluar menuju garasi." Berangkat Mas, Mbak." Pamitku.

" Hati - hati nyetirnya, Na." Pesan Mbak Ciki, ikut mengantarkanku hingga ambang pintu.

Aku mengacungkan jempol sebagai jawaban dari pesan Mbak Ciki, sejak Mama dan Papaku bercerai, aku ikut dalam pengasuhan Mas Zeo, usia kami terpaut jauh. Aku juga dididik dengan cara Mas Zeo dari pada Mama dan Papa. Akhir bulan lalu Mas Zeo dan Mbak Ciki menikah, istri Mas Zeo adalah sahabatnya sendiri. Sudah sembilan tahun saling kenal lalu mereka menikah. Dan aku?

Ya, aku ini mahasiswi di salah satu Universitas Negeri kota Jambi. Mahasiswi tingkat akhir Sarjana Manajemen, saat ini sedang magang di perusahaan yang dinaungi oleh sahabat Mas Zeo juga, lebih tepatnya pemaksaaan. Mas Zeo tidak mau aku menjadi karyawan magang di tempat yang jauh tanpa jaminan.

Pacar? Tentu saja ada, walaupun Mas Zeo udah seratus kali mengingatkan, aku diam - diam. Backstreet, kasihan si di aku dan Abang Doi. Tapi ya gapapa, perjuangan kami masih panjang. Eh elah.

Mobil yang aku kendarai bergerak santai menembus jalanan, jarak antara rumah dan kantor tidak jauh. Hanya memakan waktu lima belas menit, tulisan GATA GROUP bisa aku baca tanpa bantuan kacamata karena terlalu besar dan dilengkapi kapital semua.

Tampak mobil - mobil mewah berjajar, aku mengedarkan pandangan dan mataku menangkap lelaki style kantoran rapi keluar dari Alphard. Mata kami beradu, tidak lama sampai aku memilih untuk bergegas masuk dan mencari ruangan.

" Muna Syabila, ya? Anak magang?" Bariton serak basah menyadarkan lamunanku di depan lift yang tak kunjung terbuka.

" Betul." Jawabku singkat dan terkesan dingin.

Aku menyadari ia tersenyum tipis, jambangnya tampak rapi dan mengkilap hingga ke batas leher.

" Menggoda amat ini laki di sebelah, dia siapa sih?" Batinku bertanya - tanya, pura - pura tidak peduli tapi dalam hati berontak terus.

" Aku Dana, temannya Zeo. Dia tadi menghubungiku, katanya adiknya ada di sini, ternyata kamu." Ujarnya padaku setelah berada di dalam lift.

" Oh, Pak Dana. Aduh, maaf - maaf." Sahutku tidak enak hati, mengacuhkan pemilik perusahaan tempatku melakukan magang," aku emang agak cuek ke orang yang belum dekat. Oh ya, Pak Dana kan sudah kenal denganku, apa kita perlu berkenalan lagi?"

Sah Negara( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang