Harus kuselesaikan aku dengan masa laluku, baru semisalnya nanti kita jodoh, kita akan kembali lagi seperti ini.
Kesehatanku kembali menurun, kesekian kalinya aku masuk rumah sakit lagi. Entah mengapa, aku pun tidak tahu penyebab utamanya. Setiap dokter selalu mengatakan jangan stress terlalu berlebihan. Jangan mengenang masa lalu dan terlalu memikirkan masa depan, cukup jalani hari - hari dengan baik dibarengi progress yang sudah matang.
Kata Mas Zeo, kemarin aku tidak sadarkan diri di tangga, baru saja keluar dari kamar. Sepertinya kepalaku sampai terbentur, saat ini masih terasa sakit.
Aku terbatuk - batuk hingga kesulitan bernapas, dengan sigap Mas Zeo memberikan air mineral padaku. Sudah seminggu ini aku dan Mas Dana berpisah, aku minta padanya untuk sementara waktu tidak menemuiku, karena aku butuh ruang untuk menyendiri.
" Na, apakah kamu masih sangat mencintai Akasy?" Mas Zeo bertanya padaku, suaranya lirih sekali.
" Nggak, Mas. Kenapa Mas tanya gini ke aku?"
" Apa yang membuatmu stress berat?" Mas Zeo mendekatkan kursi ke ranjang di mana aku terbaring," kamu adik Mas, Na. Dana itu sahabat dekat Mas juga, kalau betul pernikahan lalu karena kamu menyelamatkan saham perusahaan Dana, seharusnya kamu pertimbangkan dulu mengenai perasaannya. Dia mencintaimu, diperlakukan seperti ini kan, dia merasa tersakiti. Kamu istrinya tapi kamu nggak boleh dia datang menemuimu. Na, pernikahan bukan hal main - main seperti hubunganmu dengan Akasy. Bersikaplah dewasa, Na. Jangan bersembunyi dari kenyataan, kalau kamu memang sudah tidak mampu menjalani pernikahan dengan Dana, bilang ke Mas dan dia. Atau kamu ingin menikah dengan Akasy? Kamu berubah drastis setelah dia datang ke rumah lalu kan?" Ujar Mas Zeo panjang lebar.
" Maaf, Mas. Aku mengecewakanmu." Lirihku penuh penyesalan," aku mengakui kesalahanku, aku memulai hidup dengan Mas Dana dengan masa lalu yang belum selesai, tapi bukan Akasy sebagai objek pertamanya kok."
" Terus kamu maunya gimana? Yang benar - benar ingin kamu jalani seperti apa?" Mas Zeo bertanya sungguh - sungguh padaku.
" Aku ingin Mama dan Papa kembali seperti dulu, Mas. Aku ingin mereka hidup bersama kita lagi di sini. Aku kesepian, Mas." Manik mataku bertemu dengan manik mata Mas Zeo.
" Nggak bisa, Na. Nggak mungkin juga, jangan egois, Mama kan sudah menikah dengan orang lain, sudah ada adik pula buat kita. Kasihan si kembar kalau harus merasakan nggak enaknya menjadi anak broken home. Cukup kita berdua saja, Na. Mereka masih kecil, mereka berhak hidup bahagia dengan Mama dan Papanya, kita tidak boleh melakukan hal serupa karena kecemburuanmu pada adik kita. Nggak boleh ya, Dek. Kamu tetap adik Mas, Mas tetap sayang denganmu, Muna Syabila. Kamu adik Mas satu - satunya." Pelukan Mas Zeo terasa hangat, aku menangis tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sah Negara( COMPLETED)
Literatura Feminina#1 in Nikah Kontrak #3 in Firstkiss SUPPORT 100K VIEWERS🙏💞 #SEQUEL SAH NEGARA 2 ADA DI FIZZO " Gapapa, Mbak. Jangan dibangunin, Muna ini istri saya kok." Itu perkataan bos tampan, terkenal hoki project dan banyak kelebihan lain yang para kacung d...