Honeymoon berkedok liburan.
Sesuai rencana, liburanku kali pertama bersama suami berjalan lancar. Kami menginap tiga hari di tempat wisata, penginapan yang disediakan oleh pihak terkait. Satu malam sekitaran RP 330.000 per orang,namun aku sendiri tidak kecewa kok kalau Mas Dana membayar nominal sebesar itu untukku.Dari tempat tidur hingga kolam renang, sesuai yang Dira jabarkan. Selain untuk honeymoon, juga bisa digunakan untuk kegiatan outbound.
Benar - benar self healing yang luar biasa, suasananya belum pernah aku temukan yang melihatnya saja, aku jadi tenang. Tempat wisata yang konsep arsitekturnya mengarah pada rumah Jawa kuno, serta terinspirasi rumah adat di Jawa Timur.
Jauh - jauh dari Jambi ke Jawa Timur, terbayarkan dengan olahan alam yang keren. Manusia memang memiliki kekreatifan tanpa batas, daya pikir dan analisis yang kuat untuk membuka peluang bisnis.
Jadi ingat Mas Dana, dia seorang dokter dengan lulusan terbaik. Ya, malam tadi sebelum ciuman hangat kami terlalu dalam dan berakhir penunaian tugas Mas Dana sebagai suami. Kami sempat bercerita banyak hal. Tugasku sudah lunas, walaupun aku masih merasa tidak nyaman, namun aku juga tidak berani mengeluh. Mas Dana itu tipe orang yang tidak enakan, kalau aku bicara begini - begitu, nanti dia jadi nggak mau lagi sama aku. Kan bahaya.
" Suka Na?" Tanya Mas Dana, menarik koper ke dalam. Aku tidak tahu bagaimana Mas Dana menyelesaikan administrasi penginapan. Yang pasti, dia minta kamar untuk dua orang saja. Aku dan dia dong.
" Suka Mas, tapi kapan - kapan bawa aku ke Bali ya. Aku mau lihat suasana di sana, di Ubud sih Mas, katanya itu bagus."
Ia mengangguk, " bisa, nggak masalah kalau mau Ubud.Tapi jangan terlalu mepet dengan liburan kali ini. Mas nggak enak juga ninggalin kantor lama - lama. Ambil cuti lagi, ke Jombang aja udah izin dua minggu."
" Maksudku nggak dalam waktu dekat ini juga Mas. Kapan - kapan aja, kalau nanti Mas emang udah luaaaaaang banget." Jawabku sedikit agak lebay.
Aku sudah berencana untuk mengajak Mas Dana menikmati kuliner, mengambil foto disetiap sudutnya, atau menyaksikan alam yang sejuk nan teduh di sini. Tapi nanti saja, aku benar - benar lelah. Dan diperjalanan berangkat menuju lokasi, aku mabuk darat.
" Nanti Mas bangunkan kalau sudah masuk waktu Asar, sekarang istirahatlah, kasihan kamu, sepanjang jalan muntah terus." Perintah Mas Dana padaku.
Aku pun mengangguk, kepala masih terasa sakit dan perut pun terasa tidak enak. Mana rasa sakit tadi malam juga belum hilang, Mas Dana memperlakukanku begitu lembut. Tidak ada satu sentuhannya yang menyakitiku. Namun ini kan pengalaman pertama, reaksi tubuh yang wajar.
Semoga Mbah Kakung dan Mbah Uti tidak mendengar apa pun yang telah cucunya lewati tadi malam, karena jarak kamar yang kami tempati dengan kamar Mbah, cukup dekat. Mana aku ada memanggil nama Mas Dana, ish. Malunya.
Sudah ya, ini rahasia kami dan rumah Mbah jadi saksinya. Rumah sederhana itu.
SAH NEGARA
Overal putih dipadu manset rajut, menjadi outfitku hari ini. Jalan - jalan di tempat wisata. Di temani Mas suami, Mas Dana Anugrah.
Aku sedikit merasakan perbedaan yang mengarah pada rasa sayang yang tidak biasanya, tiba - tiba saja aku seperti menemukan rumah, menemukan orang paling tepat setelah penyempurnaan tugas kami tadi malam. Dan Mas Dana tipe lelaki yang sangat dewasa, bahkan ia tidak ada membahas perihal malam yang kami lalui, sama sekali tidak ada. Menjelang pagi, ia hanya memintaku untuk segera mandi karena waktu salat akan tiba, dan dia pun begitu.
Ketika aku sampai di kamar mandi, Mas Dana sudah menimbakan air untukku, bak - bak telah terisi penuh. Bahkan ia juga telah menyiapkan handuk untukku.
![](https://img.wattpad.com/cover/286727344-288-k412043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sah Negara( COMPLETED)
Literatura Feminina#1 in Nikah Kontrak #3 in Firstkiss SUPPORT 100K VIEWERS🙏💞 #SEQUEL SAH NEGARA 2 ADA DI FIZZO " Gapapa, Mbak. Jangan dibangunin, Muna ini istri saya kok." Itu perkataan bos tampan, terkenal hoki project dan banyak kelebihan lain yang para kacung d...