18. Pertengahan kisah

5 1 0
                                    

Gambar di atas, gelang Embun dan Cakra dulu. Tapi bedanya, gelang punya Embun gemboknya bisa dibuka XD

~••~

Hari ini belum ada satu pesan pun dari Rafasya. Aku sebenarnya agak heran, tumben sekali.

Seminggu ini aku kerja lembur, membayar sisa-sisa kemalasan minggu lalu. Tapi untungnya, bayaran ku menjadi dua kali lipat lebih banyak. Karena sebentar lagi bulan ramadhan, produksi barang memang menjadi sangat banyak.

Satu minggu lagi Ujian Kenaikan Kelas, dan aku harus banyak belajar agar bisa naik kelas sembilan. Lelah sekali rasanya menjadi pekerja juga pelajar. Andaikan aku lahir dari keluarga kaya raya, aku tinggal belajar tanpa harus memikirkan uang.

Aku membuang jauh-jauh pikiran itu, aku berinisiatif untuk menghubungi Rafasya lebih dulu. Jujur, aku mulai merindukan Rafasya.

Embun Yuniata
Rafasya, tumben gak chat lebih dulu

Sambil menunggu jawaban dari Rafasya, aku menyiapkan buku sesuai mata pelajaran besok di sekolah, menyiapkan seragam, berganti pakaian tidur, dan yang terakhir, kembali melihat ponsel.

Masih belum ada jawaban juga, aku kembali mengirimkan pesan.

Embun Yuniata
Rafasya? Kok kamu hari ini gak ada kabar?

Aku membuka galeri, melihat foto Rafasya semasa ia SD. Dua hari lalu, aku chat dengan Rafasya.

Embun Yuniata
Kamu lucu, ya XD

Rafasya
Dulu, waktu aku SD lebih lucu

Embun Yuniata
Aku gak bakalan percaya, sebelum ada buktinya

Kalau boleh jujur, sebenarnya itu hanya akal-akalan ku saja. Aku ingin melihat Rafasya semasa kecil, tidak salah 'kan ada orang yang ingin mengetahui masa kecil pacarnya?

Dalam hitungan kurang saru satu menit Rafasya mengirimkan foto, dalam foto, ia memakai seragam pramuka dengan jari tangan membentuk V. Ia tersenyum polos dan terlihat percaya diri ketika seseorang mengambil posenya.

Embun Yuniata
Di belakang kamu, banyak boneka

Bukan hanya Rafasya yang aku lihat, tumpukan boneka yang disimpan di lemari juga mengalihkan perhatianku.

Rafasya
Walaupun aku cowok, aku juga suka boneka

Aku tersenyum dibuatnya, Rafasya menyukai dora?

Oh, ya. Saat itu, aku ditelepon oleh bos. Aku ditegur karena banyak membolos kerja, tapi untungnya aku tidak kena pecat, dan sebagai gantinya aku harus kerja lembur sampai satu hari sebelum Ujian Kenaikan Kelas.

Aku terlalu sibuk akhir-akhir ini, sampai aku harus membuat rundown jadwal dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Membaca kembali chat ku dan Rafasya, itu juga termasuk hal produktif yang menguntungkan, ingat itu.

Sudah pukul sembilan malam, tapi aku masih belum mendapatkan jawaban.

Embun Yuniata
Rafasya, kamu hari ini kemana?
Rafasya, aku sepi banget gak ada chat dari kamu

Rafasya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang