02° Si Cablak

326 66 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Syifa: bek ntar kantin duluan aja

Becca: bareng lo aja ah, gue malu jalan sendiri

Syifa: tapi gue kadang malu jalan sama lo:(

Becca: OKE

Syifa: candaaa

Syifa: atau kesini aja, gue di osis bentar lagi selesai kok

Becca: ada siapa aja?

Syifa: sendiri gue

Becca: oke otw
Read



Bilangnya memang sendiri, tapi pas Becca sampai di ruang OSIS ternyata ramai. Becca bahkan bisa melihat Rendi juga ada di dalam, belum lagi ada teman-temannya Rendi yang menunggu cowok itu di depan pintu membuat Becca mau nggak mau berhenti di depan mading yang memang tak jauh dari ruangan OSIS.

Mending menunggu saja di sana daripada harus gugup di pintu sana karena ada Rendi di jarak yang dekat, nggak pokoknya nggak bisa, Becca nggak sanggup.

Tak lama Syifa keluar celingukan cari keberadaan Becca, mungkin merasa kalau temannya ini nggak datang-datang makanya dicek keluar. Mana nanya ke teman-temannya Rendi gitu, Becca langsung menghadap mading sepenuhnya sok fokus baca padahal was-was bakal dipanggil.

"BEK!"

Becca meringis, dia bilang juga apa? Pokoknya Becca nggak mau nengok.

"BECCA!! REBECCA!!" panggil lagi Syifa pakai suara besarnya walau tak semelengking Becca kalau teriak dan Becca tetap pada pendiriannya tak ingin menengok.

Dari kaca mading, Becca bisa lihat Syifa di ambang pintu berkacak pinggang dengan wajah kesalnya karena Becca tak menengok dan ketiga temannya Rendi yang juga memperhatikan. Kalau kalian jadi Becca, malu nggak?

Mata Becca melebar saat melihat Rendi keluar dari ruang OSIS dengan tangan yang memegang gulungan kertas, mungkin aneh gitu kan lihat Syifa jadinya dia nanya.

"Kenapa lo?" tanya Rendi terdengar sampai ke telinga Becca, haduh dengar suaranya aja Becca meleleh. Cewek itu manyun ke mading dan memejamkan matanya kuat-kuat sambil nahan teriakannya.

"Itu temen gue anjrit, conge banget!" kata Syifa sambil nunjuk Becca, secara otomatis Rendi akan melihat yang ditunjuk. Becca nggak bisa tahan lama-lama kalau gini.

Becca mulai berlakon, sok-sokan nerima telepon dan menjawabnya dengan suara keras bikin Syifa di belakang sana ternganga tak percaya.

"Halo? Hal-HALO!! Aduh, duh, sinyal disini jelek banget, bos! Bentar coba jangan dimatiin telep--HAH? Apa sih? Lo ngomong apa?!" ucap Becca random dan rempong banget sok-sokan ngangkat tangannya tinggi-tinggi nyari sinyal, kakinya juga mulai melangkah pergi yang pastinya sebisa mungkin wajahnya nggak tertangkap Rendi.

love language attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang