Kaki Becca melangkah riang sejak turun dari ojek online sampai koridor sekolah, senyumnya cerah, bahkan banyak tingkah. Jalannya sambil sesekali melompat dengan kedua tangan yang memegang tali tas depan dadanya dan mulutnya juga turut bersenandung menyanyikan sebuah lagu.
"Pagi ku cerah ku matahari bersinar, ku gendong tas merah ku di pundak. Selamat pagi semua ku nantikan dirimu, di depan kelas mu menantikan kami." katanya, enggak yang kenceng-kenceng kok, kalem aja. Tapi semua orang juga bisa lihat sebagus apa mood Becca pagi ini.
Nggak peduli lagi sama diarynya sekarang, yang penting Rendi sudah mengenalnya. Meski cuma sapaan kecil, tapi itu udah lebih dari cukup buat Becca.
Eh, malah di chat tadi malam. Ehehehehehe.
Langkah Becca semakin ringan saja rasanya, padahal dia naik tangga sampai ribet banget karena geser sana geser sini.
Lalu lanjut berjalan lagi di koridor IPS sampai akhirnya Becca sampai di kelas paling ujung, kelas IPS 6.
Becca berdiri di ambang pintu mengalihkan perhatian teman-temannya, senyum lebarnya membuat teman-teman sekelasnya mengernyit heran.
Becca menarik nafas dalam-dalam lalu, "AAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!!" jeritnya sambil loncat-loncat senang di ambang pintu.
Teriakan Becca yang melengking itu membuat seisi kelas otomatis menutup telinga mereka, tapi dengan watadosnya Becca hanya lanjut berjalan ke mejanya dan duduk dengan manis dan tenang.
"Nggak panas kok," ucap Syifa dengan punggung tangannya yang menyentuh kening Becca, dia heran kenapa bisa teman sebangkunya ini menjadi gila tiba-tiba.
Dua hari yang lalu marah-marah, kemarin lemah lesu tak berdaya, sekarang penuh kegembiraan. Ada apa sama Becca? Apa jangan-jangan memang kejiwaannya yang nggak sehat?
"Gue sehat kok, Syifaaa," ucap Becca dengan nada manisnya tersenyum lebar pada Syifa, detik itu juga Syifa bergidik, agak ngeri ya lihat Becca seperti ini.
"Tapi lo kayak orang sinting," kata Syifa dengan raut wajah yang sangat khawatir, Becca tertawa mendengarnya membuat Syifa makin dibuat takut pada temannya ini.
"Duh, kayaknya sih emang mulai gila gue tuh," gumam Becca lalu kembali terbayang senyum manis Rendi kemarin dan sapaannya membuat hati Becca semakin dibuat melambung ke awan, "AAAAAAAKKKK GILA GUE HARUS MERAYAKAN PERASAAN BAHAGIA INI!! Hari ini gue traktir lo ntar istirahat." jeritnya lalu bicara biasa lagi pada Syifa.
Syifa senang banget kalau Becca mau traktir dia, tapi Syifa juga kepo apa yang bikin Becca sebahagia ini.
"Tapi lo seseneng ini gara-gara apaan?" tanya Syifa membuat Becca diam lalu berpikir, nggak mungkin Becca memberitahu apa alasan dibalik kebahagiaannya hari ini.
"Kepo," ketus Becca kemudian lalu membuang muka dan lebih memilih menopang pipi sambil melamun, nggak lupa pakai senyum-senyum sendiri.
Saking fokusnya senyum, sampai nggak sadar beberapa orang masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
love language attack
Fanfiction[Sudah terbit dan masih lengkap] Katanya mengenal cinta itu indah, tetapi ketika dicoba, ternyata tak seindah yang Becca kira. ft. Shuhua ©eipayow, 2022