Becca menggigit es Kikonya sambil melangkah santai di koridor, pesan yang katanya Riri sudah sampai di depan sekolah dan menunggu di halte membuat Becca menghela nafasnya. Cewek itu harus mengatur emosinya ketika bertemu Riri, karena sudah di hadapan kakaknya, Becca selalu tak bisa marah, kalau di telepon kan Becca tak bisa melihat wajah Riri yang seperti apa ekspresinya.
Seperti dejavu, di depannya ada tubuh menjulang Rega serta Andri, Putra dan Rendi di depannya. Ingat sejak awal berinteraksi dengan mereka berempat ini ketika Becca menabrak mereka sengaja karena tersulut emosi oleh Julian dahulu, yang membedakan kali ini tak ada Najma yang bergabung.
Lah, iya, Najma apa kabar? Akhir-akhir ini jarang kelihatan bareng Rendi lagi. Apa mati ya?
"EKHEM!" dehem Becca sengaja, keempat cowok di depannya ini menoleh serempak ke belakang membuat Becca menyeringai lebai. "Misi, Barbie mau lewat." katanya lalu tertawa sendiri dengan omongan konyolnya.
Andri dan Putra reflek mengumpat dengar omongan Becca, sementara Rega dan Rendi tersenyum.
"Baru mau balik?" tanya Rega mendahulukan Rendi yang baru mau buka mulutnya, Becca mengangguk.
"Tadinya mau nongkrong sama Teh Inda sih, tapi Teteh gue ngabarin udah di depan." jawab Becca tersenyum kecil lalu menggigit lagi es Kikonya.
"Teh Riri?" tanya Rendi kemudian jelas sudah kenal dengan kakaknya Becca karena cewek itu teman kakaknya.
"Yups," jawab Becca sok asik, matanya melirik pada Andri dan Putra yang diam-diam saling berbisik sambil menatap julid Becca. Becca mendelik lalu mengambil langkah pergi.
Sampai ketika Becca berhenti melangkah lagi saat benar-benar ingin melewati Rega, cewek itu menoleh pada cowok jangkung itu.
"Kebetulan, kata Teteh gue, jaket lo ketinggalan di rumah terus sekarang lagi di cuci. Mau gue yang bawain ke sekolah atau lo yang ke rumah?" kata Becca membuat kaget yang mendengar, tak terkecuali Rega sendiri.
"Kacau sih, Ren, Rega ambil jurus gerakan bawah tanah!" kompor Putra tiba-tiba membuat Becca mengernyit heran.
Rega melirik singkat pada Rendi yang mendelik, "Ntar malem aja, gua kabarin kalau udah di alfa." jawabnya jelas mengambil kesempatan, Becca mengangguk lalu dengan cueknya kembali ambil langkah.
Rendi berdecak, sengaja saat Becca melewatinya membuat bola mata Becca bergerak mencuri pandang. Cewek itu lalu lanjut berjalan santai sambil memakan es Kikonya, sesekali membatin karena Andir dan Putra masih kompor seolah memanas-manasi Rendi dan Rega.
"BECCA!" jerit seseorang memanggil dari arah tangga saat Becca melewatinya, secara otomatis Becca berhenti melangkah lalu tersenyum lebar ketika Julian menuruni tangga dengan riangnya menghampiri Becca. "Sumpah, gua ada kabar bagus, anjing!" katanya ketika sudah di samping Becca lalu dengan santainya menarik bahu Becca dalam rangkulannya. Yang kaget, cowok-cowok di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
love language attack
Fiksi Penggemar[Sudah terbit dan masih lengkap] Katanya mengenal cinta itu indah, tetapi ketika dicoba, ternyata tak seindah yang Becca kira. ft. Shuhua ©eipayow, 2022