47° Perempuan Ku

417 33 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Suasana canggung ini mengganggu Ayas, Rega menyadarinya namun diam saja karena masih kesal dengan Becca yang tiba-tiba mengajak makan di waktu yang tidak tepat. Si pelaku yang merencanakan ini sendiri malah sibuk memainkan hapenya tanpa dosa, sementara Rendi memesan ke kasir.

Ingin memecahkan keheningan juga takut salah bicara, humornya kan tidak sama dengan para kakak kelasnya ini. Ayas takut jika nanti malah berakhir dimusuhi.

Sampai tak lama hape Becca yang sedang di mainkan berdering, cewek itu mengangkatnya tanpa beranjak dari kursinya.

"Iya, Teh?" katanya, Rega langsung menebak jika yang menelepon Becca adalah Riri.

"Dimana kamu? Ini udah maghrib kok belum pulang?!" omel Riri membuat Becca meringis.

"Di seafood tempat biasa kita makan waktu masih ada Ayah sama Bunda itu loh, Teh. Mau nitip?" kata Becca sekalian membujuk.

"Oh, iya?!" respon Riri yang memekik senang, Becca tersenyum dengarnya. "Mau cumi asam manisnya dong!" katanya memesan.

"Oke," jawab Becca lalu mematikan sambungan dan bahkan mematikan hapenya agar ketika Riri kembali menelepon tak harus Becca angkat, Riri pasti akan memarahinya karena main mematikan sambungan secara sepihak.

Becca memasukan hapenya di saku celana trainingnya, cewek itu melipat tangan di atas meja sambil tersenyum manis pada Ayas. Ayas sendiri reflek ikut tersenyum dengan canggung dan Rega mendelik melihatnya.

"Nama lo siapa?" tanya Becca yang akhirnya memecahkan keheningan.

"Ayas, Kak." jawab Ayas membuat Becca terkejut dengan berlebihan sampai menutup mulutnya.

"Ayas yang Futsal ya?" tanya Becca yang dibalas anggukan kecil Ayas, "Ih, gue diceritain si Julian tauuuu! Dia kan suka nontonin Futsal kalau latihan, kadang juga ikut main kalau diajakin si Andri. Kata dia, Ayas mainnya bagus. Salam kenal, ya!" katanya tersenyum lebar.

"Hehe, iya, Kak. Salam kenal juga, Kak Becca." kata Ayas sambil cengengesan dengan kecanggungan.

"Wah, dia kenal gue!" seru Becca girang, cewek itu menaik-naikan alisnya pada Rega untuk menyombong. "Lo mau jadi asisten gue nggak kalau tiba-tiba gue jadi artis mendadak?" katanya membuat Rega mengumpat.

"Nggak," jawab Rega malas membuat Becca tertawa, sepertinya ini respon yang agak kurang bagus selama Becca mengenal Rega. Kan biasanya Rega selalu manis---sebelum Becca pacaran sama Rendi sih.

"Oh, iya, jangan deh. Nanti waktunya berkurang buat Ayas, Rega kan bucin." kata Becca asal ceplos, Ayas menggaruk pipinya mendengar itu dengan senyum yang mulai tak nyaman.

"Jangan gitu, Bek, nanti Ayas ke singgung." kata Rega membuat Becca tersentak.

"Loh, belum pacaran emangnya?" tanya Becca dengan kerlipan mata polosnya, Ayas menunduk dan menepuk keningnya mendengar pertanyaan itu.

love language attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang