"Nih," Becca menyimpan dua cup pop mie di atas meja lalu duduk di kursi yang kosong berhadapan dengan Rega dan meja sebagai penengah keduanya, cewek itu tersenyum ketika melihat Rega tersenyum lebih dulu karena senang dibuatkan pop mie.
"Gila sih, nagih banget pop mie buatan lo, padahal kalau bikin sendiri rasanya juga sama." kata Rega menarik pop mienya lebih dekat lalu melepas si penutup kertasnya dan mengaduk pop mie miliknya.
"Ya, beda lah!" protes Becca yang tak sependapat, "Kalau dibikinin gue rasanya lebih enak karena kita makannya bareng-bareng." katanya membuat Rega terkekeh.
"Itu sih iya, maksud gua kan rasa pop mienya, Bek." ucap Rega.
"Oke, oke," respon Becca mengalah.
Keduanya hening untuk sekedar fokus pada pop mienya masing-masing, beberapa kali juga menyuap mie tanpa obrolan dan lebih memilih menikmati mienya.
Sebenarnya Becca kepo banget sama apa yang mau Rega ceritakan padanya, apalagi spoilernya tadi sore katanya tentang Papanya. Tapi kan nggak sopan namanya kalau menuntut Rega untuk cepat-cepat membahas ceritanya, nggak lucu kalau Rega nanti jadi tersinggung lalu marah.
"Bek-
"Sebentar," Becca mengeluarkan hapenya yang berdering nyaring menandakan seseorang meneleponnya, sialan banget memang padahal Becca sudah menunggu cerita Rega tapi pas mau ngomong anaknya, eh malah hape bunyi.
"Oke, angkat aja dulu teleponnya." kata Rega santai sambil lanjut makan mienya.
Becca membuka dan mengecek hapenya sambil mengunyah mie di dalam mulutnya, lalu seketika tersedak ketika membaca nama kontak si peneleponnya adalah Rendi.
Segera Becca menyimpan hapenya di meja dengan jelas layarnya menghadap ke bawah agar Rega tak lihat, melihat Becca yang panik tersedak sambil batuk-batuk membuat Rega segera membuka botol minumannya lalu di berikan pada Becca.
"Kenapa lagi sampe keselek begitu?" omel kecil Rega nyaris tak terdengar, Becca di sela minumnya sampai harus menahan agar tidak makin tersedak.
Kenapa rasanya kena teguran begitu doang Becca berdebar kencang?
Selesai minum, Becca menukar minumannya dengan Rega. Si cowok diam saja memandangi Becca dengan raut paniknya yang sengaja di sembunyikan dalam garis datarnya, Becca memukul-mukul kecil dadanya sambil membuang muka.
Habis deg-degan, Becca seketika salting ditatap begitu sama Rega.
INI NGGAK LUCU YA KALAU BECCA SAMPAI SUKA REGA!!!!!
Suara dering telepon tak terdengar lagi, namun tak lama beberapa detik kemudian kembali berdering membuat Becca dalam hati mengumpat. Kenapa coba Rendi ngebet banget mau telepon Becca? Padahal selama seminggu terakhir saat keduanya dijadikan bahan ledekan teman-teman, Rendi jarang menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love language attack
Fanfiction[Sudah terbit dan masih lengkap] Katanya mengenal cinta itu indah, tetapi ketika dicoba, ternyata tak seindah yang Becca kira. ft. Shuhua ©eipayow, 2022