04° First Moment

288 57 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Becca hari ini datang telat, tapi untungnya nggak sampai gerbang ketutup duluan. Pokoknya cuma tinggal dua menit lagi menuju bel masuk saja, Becca berlarian di koridor sampai ke tangga. Pas di tangga diem dulu buat istirahat, sialnya pas baru saja duduk di anak tangga bel masuk pelajaran pertama bunyi.

Becca berdecak, mau nggak mau Becca nggak jadi duduk dan harus naik ke kelasnya.

Tapi seseorang memanggil, "Becca!" katanya membuat Becca menoleh.

Itu Farhan, anak OSIS dan juga anak IPA 2. Becca tahu soalnya sesekali pernah ngobrol kalau nyamperin Syifa ke ruang OSIS.

"Eh, kenapa, Han?" tanya Becca jadi urung naik tangga dan menghampiri Farhan, di belakang Farhan banyak banget anak kelas IPA 2 yang melewati mereka. Kayaknya sih mau ke ruang ganti, soalnya si Farhan saja nenteng-nentengin kaus olahraga.

Becca berdehem kecil sambil mengalihkan pandangannya pas lihat ada Rendi sama satu temannya juga ikutan lewat, tapi nggak nengok sama sekali ke Becca. Sedih ya? Dianggap pajangan doang.

"Elu tuh IPS 6 kan? Kemarin UTS matematika?" tanya Farhan membuat Becca tersentak.

"Lah kok tau? Lo kan IPA?"

"Iya, soalnya Pak Caesar kan tetangga gue terus tadi pagi pesen ke gue bilangin ke kelas lo buat kumpulin lembar soalnya ke gue. Tapi karena sekarang udah bel, ntaran aja pas istirahat lo ke OSIS bawain kertas UTS-nya." jawab Farhan sambil menjelaskan amanah dari tetangga sekaligus Guru di sekolahnya.

Becca mengangguk paham, "Oh, bisa sih, kayaknya kemarin ada di simpen di lemari kelas. Eh, tapi kenapa lo nggak minta si Gilang aja?" katanya.

"Tadi sih ketemu si Odet, katanya bilang aja ke elo." jawab Farhan yang dibalas anggukan Becca lagi.

"Oke deh, ntar gue ke OSIS istirahat." ucap Becca tersenyum singkat, "Gue ke kelas, Han." pamitnya.

"Yo,"

Becca berbalik berlarian ke tangga lalu naik secepat-cepatnya dan kembali berlari menuju kelasnya, untungnya belum ada Guru. Awalnya agak ramai, datangnya Becca langsung pada hening.

Kayaknya sih masih agak segan mau nengur Becca, tapi karena Becca nggak suka suasana canggung ini. Dia mencairkan suasana dengan membaringkan diri di lantai lalu merengek.

"Capeeeeek!" katanya membuat teman-temannya sebagian menghela nafas lega, Becca sudah nggak sesuram kemarin.

"Kenapa lo? Dikejar anjing?" tanya Odet melewati Becca mau ke bangkunya.

Becca langsung mengubah posisinya jadi duduk, "Iya! Elo anjingnya!" ketusnya membuat Odet mencibir. Becca mengernyit melihat kursi Gilang kosong, "Gilang mana?" tanyanya.

"Dia sakit, nggak masuk." jawab Aneu si sekretaris, satu-satunya murid yang paling kalem di kelas ini.

"Cih, pantesan Farhan nyuruh gue buat anterin kertas UTS." ketus Becca lalu beranjak dan pindah duduk ke bangkunya.

love language attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang