"Loh?" kaget Becca ketika temannya Riri membuka pintu rumahnya membuat Becca terkejut, kalau nggak salah sih yang waktu itu nanyain nama lengkap Becca.
"Hai, Rere." sapa temannya Riri, kalau nggak salah dengar sih namanya Wildan pas tadi Riri jawab pertanyaan Becca mereka mau ke rumah temannya Riri yang mana.
Haduh, ingin salting rasanya Becca tuh. Temannya Riri yang satu ini emang nggak main visualnya, ganteng adem gitu. Kek ada manis-manisnya. Hehe.
Mana di sapa sambil di senyumin lagi. Hhhhh.
"Hai, Kak Wildan." balas sapa Becca dengan nada yang dibuat manis membuat Wildan tertawa dan Riri menoleh tak percaya, Becca bahkan mengerjapkan matanya berkali-kali dengan genit sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Hih, genit." sebal Riri mengusap wajah Becca membuat cewek itu cemberut manyun.
"Ayo masuk, nggak enak kalau diem di luar aja." ucap Wildan mengajak masuk Riri dan Becca lalu membuka lebar pintu rumahnya tanpa menutupnya kembali.
"Zela sama Kevin jadi kesini, Wil?" tanya Riri berbasa-basi saat melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah, Wildan berdehem menjawabnya.
"Ada tugas yang mau mereka tanyain ke gua, Ri. Sekalian juga lah sama lo kan kemarin nggak paham materi Pak Dadan, gua jelasin hari ini. Terus juga, adek gua katanya mau dessert box bikinan lo langsung, jadi, sekalian lagi deh." ucap Wildan menjelaskan.
Riri mengangguk kecil sambil diam-diam melirik Becca yang betah sekali memandangi Wildan sambil senyum-senyum sok imut, Riri menghela nafas, belum sadar juga ini anak adiknya Wildan itu gebetannya sendiri.
"Terus si Rendi-nya mana?" tanya Riri sengaja membuat Becca langsung tersentak lalu tak lagi senyum-senyum, wajahnya terlihat tegang membuat Riri harus menahan tawanya.
Wildan menoleh ke Riri lalu melirik singkat Becca yang hanya memasang wajah datarnya saja mencoba menyamankan diri di rumah orang, rasanya Wildan ingin tertawa keras mengingat Rendi yang berpesan ketika nanti Riri bertanya dimana keberadaannya.
"Ntar kalau semisal Teh Riri nanyain gua, lo jawabnya lagi belajar gitu. Kan enak kesannya bagus dimata kakak ipar sama calon pacar."
Wildan meringis kecil, geli sendiri mengingatnya.
"Ada di kamarnya, lagi belajar." jawab Wildan sesuai pesan dari Rendi, "REN, NIH SI RIRI UDAH DATENG!!" teriaknya sambil agak mencondongkan tubuhnya ke lantai dua agar Rendi mendengar teriakannya.
Becca menekan bibirnya ke dalam, jantungnya yang akhir-akhir ini bekerja lebih cepat kembali menjalankan tugasnya. Dunia seolah senang mempermainkan hati Becca beberapa hari terakhir, sehabis Rega, maka ada Rendi juga. Lalu begitu terus sebaliknya dan diulang-ulang.
Bukannya apa-apa, hati Becca lemah.
Beberapa kali Wildan berteriak memanggil Rendi, akhirnya tak lama yang dipanggil menunjukkan diri menuruni tangga dengan senyum lebarnya menyapa Riri.
KAMU SEDANG MEMBACA
love language attack
Fanfiction[Sudah terbit dan masih lengkap] Katanya mengenal cinta itu indah, tetapi ketika dicoba, ternyata tak seindah yang Becca kira. ft. Shuhua ©eipayow, 2022