"Jul, tolong bilang sama gue kalau gue nggak lagi kegeeran. Plis!" melas Becca sambil manyun menatap lapangan di depannya, Julian yang masih diam masih mencerna cerita Becca dari dua hari yang lalu dan yang kemarin.
Ini berat sih, kasus yang bikin Julian akhirnya paham kalau novel-novel yang suka dibaca Syifa bukan semata karangan imajinasi si penulisnya saja, kayaknya terselip pengalaman mereka juga. Karena ternyata, cinta segitiga itu benar adanya di dunia nyata.
Sedihnya lagi, pihak cowoknya temenan. Tsah!
"Ya, masa sih Rendi suka sama lo?" ucap Julian tak yakin, pertanyaan yang terlontar dari mulut Julian itu semakin memperkeruh hati Becca yang berantakan banget hari ini. "Tapi bisa jadi juga sih, udah gua bilangin lo ini unik, jadi cowok macam Rendi juga bisa aja suka sama lo." lanjutnya membuat Becca sekarang makin memelas dengan raut konyolnya yang terlalu mendramatisir.
"Tapi Rega kayak marah gitu loh pas paham sikap gue yang ngehindarin Rendi, mana kemarin kan gue ditatap dalem banget sama di--AAAAKKKK GILAAA!!" kata Becca lalu mengacak-acak rambutnya mengingat semalam.
"Anterin ke mobil dulu buru, Bek, baru inget gua kunci mobil belum dilepas." ajak Rega ketika dirinya disuruh Riri untuk mengobrol di lantai dua saja bersama Becca setelah mereka makan malam bersama dan juga mendengar Riri menelepon Ayahnya untuk izin pulang telat.
Becca mengangguk saja lalu melangkah keluar rumah dengan Rega yang lebih dulu melangkah, "Gimana sih lo, bukannya dicopot dulu kuncinya." omelnya ketika mereka sudah melewati pintu rumah.
"Teteh lo kan main tarik anjir, mana sempet gua kepikiran ambil kunci dulu. Masih untung sekarang gua keingetan." ucap Rega membalas membuat Becca diam dan membenarkan dalam hatinya.
Setelah mengantar Rega mengambil kunci serta mengunci mobilnya, kedua orang itu kembali masuk ke dalam rumah dan naik ke lantai dua. Tidak seperti di lantai pertama, di lantai dua ini bagian tengahnya agak kosong, hanya ada ruang di tengah dengan beralaskan karpet dan juga TV di sana.
Ada dua kamar dan satu kamar mandi, lalu ruang lain lagi yang terlihat seperti rooftop kecil-kecilan. Dan Becca membawanya ke sana, duduk di kursi sambil menatap bintang di langit.
"Spotnya bagus buat foto, ya?" ucap Rega membuat Becca terkekeh.
"Sengaja sih, soalnya gue sama si Teteh kan sama-sama cewek. Namanya juga cewek, suka banget foto dan backgroundnya harus keren bin estetik." kata Becca membuat Rega ikut tertawa bersamanya.
Nggak ada lagi suasana canggung, seakan lupa soal Rendi yang terlihat cemburu, keduanya justru lebih menikmati ketenangan ini.
"Oh iya, pas nggak sih waktunya buat gua cerita?" tanya Rega tiba-tiba teringat soal kemarin yang tak sempat bercerita karena Becca yang harus pergi dengan urusan mendadaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love language attack
Fanfiction[Sudah terbit dan masih lengkap] Katanya mengenal cinta itu indah, tetapi ketika dicoba, ternyata tak seindah yang Becca kira. ft. Shuhua ©eipayow, 2022