09° Pelampiasan Emosi

239 56 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mulut Becca terbuka lebar merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, gedung yang menjulang tinggi ini dengan tulisan besar di pajangan tengah-tengah gedung 'Jun's Hotel' membuat Becca seketika merinding.

Perlahan tanpa di sadari Becca sendiri, kedua tangannya menyilang di depan dada dan memeluk erat dirinya sendiri. Rendi yang baru turun dari motornya melihat Becca dengan kening yang berkerut, lalu ketika Becca sadar Rendi sudah di sampingnya langsung terkejut dan reflek melangkah mundur memberi jarak.

Melihat Becca yang menyilangkan tangannya depan dada dan melangkah menghindar membuat Rendi menghela nafas tersadar, cowok itu terkekeh sambil mengulurkan tangan menarik lengan Becca agar tak jauh-jauh darinya. Tapi belum juga lengannya tersentuh, Becca makin menjauhkan diri.

"Kenapa sih?" tanya Rendi memastikan walau sebenarnya dia peka maksud tingkah Becca.

Becca berdecak, "Nggak nyangka ya? Ternyata lo orangnya cabul." katanya cablak seketika membuat tawa Rendi pecah. "Ketawa lagi anjir," gumamnya sebal.

"Bukan gitu, Bek, gua nggak bakal apa-apain lo." ucap Rendi disela tawanya.

"Tapi buktinya udah depan mata anjir, lo bawa gue ke hotel loh, Ren!!" kata Becca ngegas.

Rendi makin tertawa dengarnya, "Otak lo negatif banget anjir." ceplosnya membuat Becca berdecak dan membuang muka, "Ini emang hotel, tapi hotel punya bokap gua. Lo diajak kesini bukan buat gua unboxing Becca, mau gua ajak ke rooftopnya. Serius, lo bakal suka dah." katanya yang mulai ikut terbawa ceplas-ceplos sejak dekat-dekat dengan Becca.

"Anjing, unboxing katanya." ketus Becca sebal sendiri dengarnya, cewek itu jadi menyamankan diri lagi dan melangkah lebih dekat dengan Rendi.

Rendi yang gemas menepuk bibir Becca membuat si cewek melotot kaget, "Jelek banget omongan lo." katanya lalu mengambil langkah menuju lobby.

Dan karena Rendi tak melihatnya, Becca membekap mulutnya erat-erat menahan jeritan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Masih sempat buat salah tingkah dulu dia.

Sadar diri dia ada dimana, Becca mau nggak mau harus menahan diri dan melangkah menyusul Rendi. Saat sampai di lobby, Rendi ngobrol sama salah satu pegawai hotel yang jaga di lobby lalu menarik lengan Becca ke salah satu lift.

Becca melirik pergelangan tangannya yang sedang di genggam Rendi, cewek itu menekan bibirnya ke dalam dan lagi-lagi menahan jerit kesenangan karena skinship yang reflek ini.

Jantung Becca sudah buat konser ini.

Saking sibuknya menenangkan diri karena jantungnya yang berdegup kencang, Becca nggak sadar Rendi sudah mengeluarkan card pribadinya agar bisa menggunakan lift khusus. Keduanya masuk ke dalam lift dan Rendi menekan tombol lift yang menuju ke lantai paling atas, rooftop.

love language attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang