17° Teori Modus Matematika

184 47 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"JULIET!!" jerit Becca di ujung tangga meneriaki Julian berniat memanggilnya yang sedang jalan dengan temannya di depan koridor IPA, kayaknya mau ke kantin sih.

Di sana Julian menoleh walau tak tahu yang dipanggil dirinya, namun sedetik kemudian setelah menoleh Julian mengumpat. Ternyata memang ada orang yang gila yang memanggilnya.

Becca yang berniat naik tangga menuju kelas jadi urung, cewek itu berlari pada Julian masih dengan menggendong tasnya.

"Et, hai, Jajang!" sapa Becca pada temannya Julian ketika sudah berada di tengah-tengah keduanya, dia anak IPS juga yang sebenarnya punya nama Javier.

Javier melotot pada Becca, "Jajang?!" protesnya membuat Becca tertawa.

Lalu jitakan Becca dapatkan dari Julian, "Emang sialan banget lo, anjrit!" makinya.

"Itu tuh panggilan sayang selain bro." ucap Becca seenaknya, cewek itu lalu merangkul pundak Julian dan Javier dan membawanya kembali melanjutkan jalan sambil menjinjit kakinya. "Gue tuh sebenernya butuh Juliet doang, tapi karena ada Jajang, yuk deh kita kantin bareng saja!" katanya membuat kedua cowok samping kanan kirinya mengumpat.

"Belum ke kelas, Bek?" tanya Javier yang dibalas gelengan kepala Becca.

"Liat ada lo berdua sih jadi gue belok ke kantin dulu, mau makan juga ih laper belum sarapan. Kamu mau beliin nggak, sayang?" kata Becca menjawab sambil mengedipkan sebelah matanya genit pada Javier.

Javier langsung istighfar, "Astagfirullah, hindari hamba dari segala jenis kunti di dunia ini, ya Allah." katanya membuat Becca dan Julian tertawa.

Becca lalu melepas rangkulannya, pegel juga lama-lama ngerangkul orang yang lebih tinggi darinya. Ketiganya jalan beriringan tanpa peduli banyak yang memandangi dengan tatapan julid, tepatnya ke arah Becca sih.

Ya, biasa lah, cewek-cewek anak IPA mah sirik mulu sama Becca. Nggak bisa sih mereka deket-deket sama banyak teman cowok macam Becca, bahkan seluruh warga kelas 11 IPS sangat cees sama Becca, entah itu cewek mau pun cowok. Kadang yang suka juga ada, namun Becca kan buta, hanya Rendi saja yang jelas dalam penglihatan.

Sampai di kantin, Becca jelas memilih beli es Kiko lebih dahulu sebelum membeli nasi goreng sebagai sarapannya. Lalu mengambil tempat di satu meja dengan Julian dan Javier tentu saja.

"Masih pagi udah makan es aja lo, Bek?" kata Javier yang melihat Becca memotong esnya menjadi dua bagian dan menikmatinya sorang diri.

"Gue butuh penyegaran walau dari semalam gue sudah segar," jawab Becca asal sambil tersenyum kembali membayangkan pelukan hangat Rendi semalam di depan rumahnya, "AAAKKKK!!" teriaknya tiba-tiba sambil mau loncat sendiri di kursinya membuat kaget Julian dan Javier yang ingin menyuap nasi goreng mereka, anjing dan babi pun mereka lontarkan sebagai makian untuk Becca.

love language attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang