tujuh puluh satu

327 66 7
                                    

🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋.🦋.🦋

" b-ben hyung , macam mana kau boleh ada dekat sini ? " tanya minhee . Peluh dingin mula merenik di dahi .

" answer me , minhee . Kau bagi apa dekat isteri aku ? " soalan berbalas dengan soalan . Suasana antara mereka berdua amat tegang .

Minhee merentap picagari dari tangan jaemin . Senyum sinis di lemparkan ke arah lelaki itu .

" Aku nak buat dia lupakan kau . Kau tak layak untuk dia , hyung ."

Seakan mengerti akan ayat yang di sampaikan oleh minhee , tidak semena - mena wajah lelaki itu di tumbuk olehnya .

" Kau jangan buat main , minhee . Dari mana kau dapat benda ni ?! " memerah wajah jaemin . Marah .

Minhee mengesat darah yang mengalir di tepi bibir akibat tumbukan padu jaemin sebentar tadi . Dia mendengus tidak puas hati lalu membalas semula .

Pergaduhan tercetus di dalam wad itu . Adik - beradik tiri yang dulunya rapat kini bermusuhan hanya di sebabkan seorang perempuan .

Kolar baju jaemin di cengkam kuat olehnya .

" Aku buat semua ni untuk kebaikan dia ! "

" Kau tahu tak dia dah banyak kali menangis depan aku sebab kau ! "

" Dia sakit , kau ada dengan dia ? Tak ada ! Kau sibuk berjimba dengan perempuan tak guna tu ! "

Jaemin menendang peha minhee . Lengannya di letakkan pada bahagian leher minhee , di tekan sedikit kuat sehingga menyebabkan lelaki itu terbatuk dan mulai kesesakan nafas .

" Sepatutnya aku tak panggil kau dulu . Sepatutnya aku tak suruh kau jadi bodyguard dia ! Kalau aku tahu perangai kau macam ni , dah lama aku suruh appa hantar kau pergi itali ! "

Jaemin mencerlung tajam . Sebal rasanya apabila di saat seperti ini minhee masih lagi sempat tersenyum sinis padanya .

" Hyung , kita suka dengan orang yang sama . Apa kata kau lepaskan dia ? Biar dia bersama dengan aku ? I can treat her better than you , ben hyung ."

" Kau ni memang jahanam . . . "

Belum sempat jaemin mengangkat tangannya ingin menumbuk minhee , bunyi mesin mula kedengaran . Apabila fokus jaemin mula terarah pada hyunjin , minhee terus menumbuk perut lelaki itu .

" tch , kau yang jahanam ."

Jaemin menyentuh bahagian perutnya . Minhee yang sudah keluar dari wad itu di biarkan sahaja . Laju dia mendapatkan hyunjin .

" s-sayang . . . "

Jaemin mulai panik . Dia melihat skrin ventilator . Bagai hendak terputus nafasnya bila melihat garisan denyutan nadi hyunjin sudah pun lurus .

" Jaemin ? Apa you buat dekat sini ? " jaemin terus menoleh melihat yoona bersama beberapa orang nurse .

" Yoona , tolong . . . Selamatkan dia . . . Aku merayu . . . " Air mata lelaki itu mula mencurah - curah mengalir ke pipi .

Tanpa berlengah lagi , yoona terus mendapatkan hyunjin . Memeriksa keadaan gadis itu .

" Denyutan jantung terhenti , sediakan Defiblirator ! Hurry up ! "

" yoona . . . "

" jaemin , you keluar dulu . " arah yoona . Jaemin menggelengkan kepala .

" tak , aku nak teman dia . "

" keluar , jaemin . I tahu apa yang I nak buat ."

Jaemin memandang hyunjin . Adakah gadis itu akan meninggalkan dirinya ?

" s-selamatkan dia , yoona . "

🦋.🦋.🦋

Ventilator and Defiblirator korang boleh cari dekat google :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ventilator and Defiblirator korang boleh cari dekat google :)

Addicted : His ButterfliesWhere stories live. Discover now