dua puluh empat

299 56 2
                                    

🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋.🦋.🦋

" Kau langsung tak bagitahu papa dengan jisung pasal penyakit ni ? " Hyunjin menunduk bermain dengan jari jemari jaemin , kepala di angguk perlahan .

" Dulu tahap 1 je tapi sekarang dah tahap 3 . A-aku tak sampai hati nak bagitahu kau ." Jaemin merenung tajam hyunjin . Bibir di ketap rapat .

" Kau tahu tak kanser otak ni bahaya ? Kau boleh mati sebab ni ! " hyunjin menggigit bibir bawah . Di tengking kuat oleh jaemin merupakan perkara yang paling di takutinya .

" Aku dah cakap kan aku tak sampai hati nak bagitahu .  .  . "

" Then kau sanggup tinggalkan aku lepas apa yang dah terjadi antara kita ? Macam tu ke park hyunjin ?" Nama penuh hyunjin di sebut dengan nada yang serius .

Tahulah dia , jaemin benar - benar marah ketika ini .

" Apahal kau nangis ? Aku tak suruh kau nangis ! " hyunjin cepat - cepat menyeka air matanya .

" sorry ."

" I hate it when aku penyebab kau nangis . Tapi aku pun benci bila kau penyebab aku marah ." Jaemin menarik tangannya .

" A-aku dah setuju kan nak buat pembedahan tu . Hiks apa lagi kau tak puas hati ? "

Terhinjut bahu gadis itu bila jaemin menghentak stereng kereta dengan kuat .

" Keluar ."

" J-jaem .  .  . "

" Keluar , Park hyunjin . . . sebelum aku hilang kawalan ." Nada suara jaemin mula mengendur .

Hyunjin merenung jaemin seketika sebelum mengangguk perlahan . Dia terus keluar dari kereta .

🦋.🦋.🦋

🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Addicted : His ButterfliesWhere stories live. Discover now