•42•

183 27 1
                                    

"lin buka!"

Alin terdiam lalu membuka kuncinya.

Yeji tersenyum dan langsung masuk,"lin-"

Alin langsung menancapkan gasnya yg membuat Yeji tak jadi bicara

sepanjang jalan Yeji selalu was-was karna Alin mengendarainya tak main-main.

Yeji takut mengucapkan sepatah kata, lantaran Alin sedang emosi.

"lin kita- Sungai Han?"

Alin sudah turun duluan, Yeji pun ikut.

Yeji terkejut kala melihat Alin berlari kencang,reflek Yeji ikutan mengejar.

bruk...

"aduh...pakai kesandung lagi!"

Yeji segera berdiri dan berlari mengejar Alin.

bruk...

Alin terduduk dipinggiran Sungai Han dan menunduk.

"AAAAAAAA"

"Alin..." lirih Yeji yg melihat Alin se-frustasi itu.

"KENAPA AKU!!KENAPAAA!"

"aku capek Ya Tuhan..." lirihnya

Yeji mendekati Alin dan menyentuh pundak Alin.

"ji jangan ganggu,aku mau sendiri"

Yeji menggeleng meskipun tak dilihat Alin,"justru itu,aku bakalan nemenin kamu kapanpun yg kamu butuh-in, itu baru yg namanya sahabat" ujarnya

Alin diam meremat tanah dan melemparkannya asal.

"kenapa pilih aku?" tanyanya

Yeji mendekat ke Alin dan duduk disampingnya,menekuk lututnya memandang hamparan air Sungai Han.

"karna kamu sahabatku"

"tapi Hyunjin,dia keluargamu" jawab Alin sambil melirik Yeji yg tampak senang memandangi Sungai Han.

Yeji tersenyum "sepenting-pentingnya dia,kalau itu bukan kebenaran,apa aku harus pilih dia?"

"percuma,aku gak mau ikutan nyesel, meskipun awalnya aku kaget" lanjutnya

Alin terdiam,"tapi Hyunjin bener, perjanjian itu bener,aku yg salah aku-"

"lin, perjanjian itu bakalan gak penting di waktu berikutnya"

"dan sekarang?menurutku memang benar,lebih baik damai,lagipula kalau kita musuhan terus yg ada masalah bakalan ngantri terus."

"meskipun 'ingkar janji' itu gak boleh,tapi-" Yeji menatap Alin sambil tersenyum,"tulisan di kertas gak ada harganya daripada ucapan"

"kita pernah ngomong kan,kita harus sama-sama terus apapun masalahnya"

Alin mengangguk,"ji jangan ngomong lagi ya,aku capek mau istirahat" ujarnya sambil menatap Sungai Han.

Yeji terbelalak,"lin jangan gitu!iya istirahat tapi jangan selamanya!"

Alin tersentak dan menoleh,"apasih!dikira aku bunuh diri?!" kesalnya

"y-ya kirain"

"tapi gak apa-apa sih,biar gak ngerasain semuanya" ujar Alin sambil tersenyum.

Yeji terbelalak,"jangan ih!nanti siapa yg jadi leader?terus yg marah-marah gak jelas? terus yg traktir siapa?"

Alin terkekeh,"gak kok,tanggung jawabku masih banyak,makasih ji udah ada di waktu aku lagi terpuruk" ujar Alin menatap Yeji sambil tersenyum.

"ihh melow nih" ujar Yeji sambil memeluk Alin, Alin pun tak sungkan ia butuh pelukan kali ini.

AGENT X MAFIA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang