Bagian 8

42K 2.2K 99
                                    

Bagian 8 : Bikin anak yuk

Karna aku baik, aku up 🤾

Menemani malming kalian yg jomlo, smaa ko aku jga🙈

Happy reading guys ❤️

DINDAIR, 2020

Sudah dua Minggu Dinda sekolah di tempat Air sekolah. Akhirnya ia mempunyai teman juga. Tapi sayangnya beda kelas dengan dirinya.

Dinda dan Ratu juga sudah tidak satu meja lagi. Ratu pindah dengan sendirinya. Katanya ia tidak sudi duduk dengan Dinda si perebut pacarnya.

Dinda dan Air juga sekarang semakin lengket malahan. Tapi sayangnya tidak ada kejelasan dalam hubungan rumah tangga mereka.

Baik Air maupun Dinda tidak pernah saling mengatakan perasaan Masing-masing. Padahal sudah jelas keduanya pasti mempunyai perasaan yang sama.

Satu atap dengan lawan jenis tidak mungkin keduanya tidak jatuh cinta..

Sekarang Dinda juga sedang makan di kantin bersama teman barunya.

"Jadi lo siapa nya Air?"

Dinda menjatuhkan sendok nya sehingga peraduan sendok dan mangkok jadi berisik. "H-hah? Aku sama Air? Kayaknya sepupuan deh." Jawab nya.

Cia menatap ke arah Dinda tak percaya. "Kayaknya sepupuan? Bisa ya kayak gitu?" Tanya nya kepada dirinya sendiri.

Cia nama teman baru Dinda. Kelas Cia sama dengan Air. 12 IPA 2.

"Iya! Kayaknya!"

"Kok pake kayaknya?"

Dinda menyengir lebar. "Lupa soalnya kan Dinda selama ini nggak pernah keluar rumah. Jadi nggak kenal sama sepupu-sepupu. Baru kali ini deh Dinda ketemu Air. Kata Bunda sama Ayah dia sepupu Dinda. Yaudah deh itu aja."

Cia mengangguk percaya.

"Jadi lo tiap hari di jemput Air?"

Dinda mengangguk cepat. "Pulangnya juga bareng! Ke rumah juga bareng!" Ceplosnya.

Setelah sadar dengan ucapannya Dinda mengangkat wajahnya menatap Cia. "Eh?"

"En-gga! Maksud Dinda pergi di jemput otomatis pulang juga di antar ke rumah gitu."

Cia mengangguk percaya lagi.

Lalu mereka berlanjut makan dengan tenang.

"Nanti ke mall kuy?" Ajak Cia setelah menghabiskan baksonya.

Dinda mengunyah sembari mengangguk antusias. Dinda tidak pernah ke mall.

"Ayo deh!"

"Izin dulu sama Bunda lo."

Dinda menggelengkan kepalanya membuat Dia keheranan.

"Kata Ayah sekarang Dinda izin nya sama Air. Katanya Dinda sekarang tanggungjawab Air." Ceplosnya lagi.

Cia benar-benar kaget. Sudah tidak beres lagi ini. Pikir Cia.

"Lo sama Air udah nikah?" Tebak Cia tepat.

Spontan Dinda mengangguk setelah beberapa detik ia tersadar langsung menggeleng kuat.

"Iya atau engga?"

"Iya!"

"Ehhh?!"

Air berdecak kecil, Dinda tidak bisa dipercaya. Buktinya ia sendiri yang jujur kepada Cia teman sekelasnya.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang