Bagian 34

13.3K 1K 427
                                    


Share cerita ini ke temen-temen kalian supaya mereka juga baca DINDAIR

Post di sg, sw, Twitter, tiktok biar cerita DINDAIR makin banyak yang bacaaa.


Gooo tunggu apalagiiii, gas ramein DINDAIR🤡

BDW ONTI-ONTI ONLEN ALTA PADA NGAMOKKK

KABURRRRR

Bagian 34 : Si misterius

Happy reading guys ❤️

Wanita itu tertawa keras bak psikopat ketika mendapati Altair pingsan tak berdaya di atas tempat tidur.

"Ikat dia disini! Jangan kasih dia makan ataupun minum! Biarkan dia kelaparan!" Perintahnya pada sang kekasih.

Alhasil pria yang menjabat sebagai kekasihnya itu hanya mengikuti apapun ucapan pacarnya.

Pria itu mengikat tubuh mungil Altair yang sudah pingsan di atas tempat tidur dengan rantai yang sudah disediakan.

Perempuan itu berjalan ke arah nakas mengambil pisau kecil untuk melakukan sesuatu pada pada Altair.

Perempuan itu kembali duduk di sebelah Altair yang sudah pingsan dengan pisau kecil ditangannya.

Pisau yang tampak berkilau karena ketajaman nya.

Ia menggoreskan goresan demi goresan pada tubuh mungil Altair, dari tangan hingga paha Altair terdapat goresan pisau.

Pria yang menjabat sebagai kekasihnya hanya bisa menutup matanya tidak kuat melihat hal itu.

Ia menyayangi Altair sebagai anaknya sendiri. Tapi di lain sisi, ia tidak bisa berbuat apa-apa jika kekasihnya sudah berkata seperti tadi.

Setelah melakukan semau nya, perempuan itu berdiri dari sana lalu kembali meletakkan pisau nya di nakas tanpa membersihkan darah Altair yang masih berbekas.

"Biarin seperti ini, jangan bersihin sedikit pun!"

"Tap--"

"Biarkan mereka merasa kehilangan. Ini bahkan belum seberapa."

"Tapi lo udah pernah celakai Dinda di jurang, dan sekarang malah celakai anaknya yang nggak tahu apa-apa. Ini keterlaluan!"

"Diam! Apa yang gue perbuat nggak akan bisa dihentikan!" Perempuan itu menatap kekasihnya tajam.

"Jangan egois!" Sentak pria itu jengah.

Ia tidak tahu kenapa harus mencintai perempuan yang begitu ambisius dalam melakukan balas dendam.

Jika boleh memutar waktu, ia tidak mau mencintai perempuan ini.

"Mereka lebih jahat dari gue! Bahkan nggak tanggungjawab atas apa yang mereka lakukan! Ini belum seberapa!" Desis perempuan itu tajam.

"Jangan sampai lo menyesal karena udah lakuin ini semua. Seandainya abang Lo masih hidup, orangtua lo kecewa sama tindakan yang lo ambil. Gue nggak tahu harus gimana saat itu datang. Altair nggak tahu apa-apa, bahkan ia masih kecil untuk di buat luka seperti ini! Jangan kayak gini, Ratu!"

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang