Bagian 24

17.4K 1.2K 396
                                    

Bagian 24 : Menerima apa adanya

Komen nya ga pernah nyampe😔 tapi aku ttp up.

Tiap hari ga si aku up nya? Tapi kok ga rame lagi?😔

Ramaikan part ini ya😔

Happy reading guys ❤️

DINDAIR, 2021

Air baru saja lepas landas tepat di bandara Schiphol Amsterdam, Belanda pada pukul 8 malam waktu Belanda.

Air tidak sendiri, ada Cia ikut bersamanya karena Cia ialah Sekretaris nya.

Awalnya Air sudah mengajak asisten nya, tapi Arkan meminta asisten Air untuk mengurus perusahaan menjelang Air pulang dari sana.

Alhasil hanya Air dan Cia yang berangkat ke Belanda.

Cia tersenyum-senyum senang karena pergi keluar negeri berdua dengan Air, walaupun ini ialah pekerjaan, tapi Cia menganggap nya bulan madu.

Ah, Cia sudah benar-benar gila.

Nikah saja tidak, bulan madu dari mana?

"Langsung ke hotel pak?" Tanya Cia.

Air berdehem menjawab pertanyaan Cia.

Setelah melakukan perjalanan selama lima belas menit, Air dan Cia sudah sampai di salah satu hotel yang terkenal di kota Amsterdam.

Keduanya sama-sama check-in. Dengan Air dan Cia yang pisah kamar.

Tentu saja pisah, Air tidak akan sudi menyewa kamar keluarga. Ia tidak sudi dekat-dekat dengan Cia.

"Kenapa tidak kamar keluarga saja pak?" Tanya Cia ramah.

"Anda bukan keluarga saya."

Skak mat.

Cia langsung terdiam.

Setelah memasuki kamar nya, Air segera membersihkan badannya yang terasa lengket.

Selama 14 jam perjalanan, Air merasa tubuhnya remuk.

Paginya Air dan Cia sudah sampai di restoran tempat yang akan menjadi pertemuan nya clien kali ini.

"excuse me, sorry for the long wait. I had some business." Ucap seseorang yang akan meeting dengan Air.

"Does not matter."

"Why not just have a meeting at the company, sir?"  Tanya Cia sopan.

Cia sedikit bingung ketika ia dan Air dimintai orang di depannya ini untuk meeting di restoran.

"Maaf, lebih enak berbahasa negara kita aja. Saya meminta pertemuan disini karena seseorang yang saya cintai ingin makan di tempat ini juga."

Air menyerngit heran. "Ini urusan perusahaan, bukan urusan pribadi. Maaf sebelumnya, apa bisa anda sisihkan dengan urusan orang yang anda cintai?" Tanya Air sopan.

Air merasa tidak di hargai disini. Pasalnya ia jauh-jauh ke negara ini hanya untuk bertemu dengan orang yang tidak menghargai nya.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang