Bagian 13

30.4K 1.4K 315
                                    

Bagian 13 : Ciuman.

Lovv batt buat yg spam komen!🤾

Happy reading guys ❤️

DINDAIR, 2021

Air meringis melihat cara berjalan Dinda yang tidak normal.

Bukan cacat alami, tapi Air sendiri yang membuat Dinda seperti itu.

Dinda tidak tahu bahwa Air memperhatikannya sedari tadi. Ia tetap berjalan pelan walaupun sedikit mengangkang ke arah lemari untuk mengambil baju ganti.

"Astaghfirullah!" Kaget Dinda ketika kembalikan badan sudah ada Air di depan nya.

Air meringis pelan, "mau ganti baju?" Tanyanya.

"Terus ini mau apalagi hah?!" Ngegas Dinda.

Wajar saja Dinda marah, Air sedari siang kemarin hingga tadi malam tidak mau mendengarkan permintaan Dinda yang sudah meminta berhenti.

Air menggaruk tengkuknya. "Ganti disini aja ya?"

Dinda tak menghiraukan Air. Ia berjalan melewati Air dengan penuh hati-hati.

"Ganti sini aja, Din. Gue juga udah tau kali semuanya di tubuh lo." Ucap Air memberhentikan langkah Dinda.

Dinda membalikkan badannya menatap Air tajam. "Ngomong sekali lagi nggak akan aku kasih jatah!"

Langsung saja Air merapatkan bibirnya.

"Keluar sana!" Usir Dinda.

Dengan gelagapan Air berlari meninggalkan kamarnya dan Dinda.

Bukan takut pada Dinda. Air hanya takut jatahnya tidak dapat. Bisa meninggal joni nya setelah mengetahui kenikmatan yang tersembunyi tapi dengan tidak ada hati nuraninya Dinda tidak diberikan kenikmatan lagi. Air tidak bisa membayangkan nya.

***

"Masak apa, Din?" Tanya Air memasuki dapur.

"Masak orang!"

Dinda tidak henti-hentinya menjawab pertanyaan ataupun panggilan Air dengan nada ngegas.

Air menggaruk tengkuknya ke sekian kalinya. "Maafin ya, Din semalem?"

"Dari siang btw!" Ralat Dinda.

Dinda mengaduk sup ayam nya cepat lalu setelah matang baru lah ia meletakkannya ke atas mangkok.

"Din, gue mau nya nasi goreng!"

"Kemarin bilangnya Din, aku nggak usah pake pengaman ya? Biar anak aku sama kamu jadi. Sekarang udah gue lo lagi!" Sindir Dinda apa adanya.

Memang seperti itu perkataan Air semalam saat mereka sedang melakukan belasan ronde-ronde.

Ucapan Air sangat lembut buat Dinda terbuai semalam. Tapi paginya Dinda tetap marah.

"Sekarang marah-marah, kemarin aja minta nambah terus!" Sindir Air tak mau kalah.

Dinda memang meminta tambah setelah ronde pertama usai. Tapi hanya sekali! Sindiran Air banyak salahnya!

"Makan!" Titah Dinda.

Setelah meletakkan sup buatannya di atas meja makan Dinda langsung duduk.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang