Bagian 19 : Teka teki
Dari kota mana nih? Siapa tau kita satu kota, kabupaten, kecamatan, perkampungan🙏
Kalian nemu cerita ini dimana?
Happy reading guys ❤️
DINDAIR, 2021
Dinda mengalami depresi ringan. Bahkan ia menetap di rumah sakit jiwa selama seminggu lamanya.
Sekarang mental Dinda sudah mulai membaik, ia juga baru saja diperbolehkan pulang oleh pihak RSJ.
Awalnya keluarga Bunda Dinda tidak mengizinkan Dinda di bawa oleh pihak RSJ. Tapi atas dasar bujukan Ayah Dinda demi untuk keselamatan mental putri mereka, terpaksa Sania merelakan nya.
Dan kabar bahagianya Dinda sudah sehat mental, saat ini juga mereka baru saja mengurus kepulangan Dinda.
Sania mengusap kepala Dinda dengan penuh kasih sayang. "Kita pulang sekarang atau mau makan dulu?"
"Dinda mau pulang." Jawab Dinda.
Sania melirik suaminya sendu, Dinda sekarang lebih banyak diam.
Sebenarnya sama seperti dulu, tapi bedanya Dinda sekarang lebih banyak kosong pikirannya.
"Yaudah, ayo kita pulang, Yah."
"Surat perceraian kamu udah abang urus." Dhimas - Abang Dinda - terpaksa pulang mendengar berita rusaknya pernikahan sang adik, ditambah adiknya masuk RSJ membuat ia meninggalkan kuliah nya begitu saja. Menurut nya sang adik lebih penting dari pada pendidikan nya.
Dinda menatap Dhimas datar. Lalu melangkah ke arah mobil tanpa menunggu keluarganya.
"Kamu ngomongnya di tunggu dulu! Dinda baru keluar malah bilang kayak gitu!" Marah Sania.
Dhimas berdecak kecil, "kapan lagi ngomongnya kalo bukan sekarang, Bun? Lebih baik sekarang. Kalo pun Dinda depresi lagi tinggal masukin lagi ke dalam! Ditunda-tunda makin bikin dia kepikiran."
Sedangkan di dalam mobil Dinda melamun menatap jendela.
Ia seperti tidak ada keinginan untuk hidup.
Dinda terlalu membenci dirinya hingga membuat ia depresi ringan.
Bahkan Dinda juga tidak memperhatikan kondisi tubuhnya, padahal ada nyawa lain yang harus ia perhatikan.
Dhimas mengusap kepala Dinda penuh sayang.
"Jangan terlalu di pikirin. Masalah ayah buat anak kamu, dia bisa jadiin abang ayah nya. Yang harus kamu pikirkan sekarang itu diri kamu sama kesehatan bayi kamu."
Ini yang tidak di sukai Dhimas saat kedua orangtuanya seenaknya memutuskan perjodohan Dinda.
Dhimas juga memiliki alasan saat tidak ada di pernikahan Dinda. Dhimas tidak sanggup melihat adiknya diambil alih oleh orang lain, maka dari itu ia mempercepat keberangkatannya.
Dinda hanya diam saja tidak bersuara.
Setibanya di kedua rumah orangtua Dinda, langsung saja Dinda masuk ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]
Teen Fiction🚫SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU KALO MAU BACA 🚫 "Din..." "Apa?!" "Mau nyusu. Boleh?" Air menunjukkan wajah imutnya. Dinda menggeleng cepat. "Engga!" "Janji Din cuma nyusu aja nggak lebih!" "Awshh!" Pekik nya ketika Air tak sengaja m...