Bagian 32

16.4K 1.1K 95
                                    


Lupa up kemarin, habis call sama ayanggg. HAHAHAHAHAMPURA GUYS.

Follow maunyaseblak harus! Gamau tau.

Bagian 32 : Keluarga cemara

Happy reading guys ❤️

Dinda membereskan rumah nya dengan semangat membara.

Dinda yang dulu merasa canggung ketika mengerjakan pekerjaan rumah, sekarang sudah tidak, dan melakukan nya dengan ikhlas.

Dinda yang sekarang sungguh berbeda 180 derajat dari Dinda dua tahun yang lalu.

Jika dulu Dinda kita masih polos, maka berbanding terbalik dengan Dinda kita yang sekarang. Dinda yang sekarang lebih buas dari Air.

Buas marah maksudnya.

Jangan mikir macem-macem kalian.

Air sering angkat tangan jika Dinda sudah marah.

Air juga sering tidur di luar jika sudah membuat Altair menangis.

Altair sedang asyik-asyiknya memainkan seluruh permainan yang ia miliki seorang diri.

Tiba-tiba saja Air datang dari arah tangga. Ia langsung menyerobot duduk di depan sang Putra.

"Halo anak ayah. Nyanyi yukk?" Ajak Air.

Altair menghentikan pergerakan tangannya, ia menatap wajah Air sepenuhnya. "Nani?"

"Nyanyi." Koreksi Air.

Altair mengangguk. "Ay ay ay!"

"Ikutin Ayah ya?"

Altair kembali mengangguk semangat.

"Satu-satu Altair sayang?"

"Ata au!! Ata auu!!" Seru Altair semangat karena mengetahui lagu yang sering ia dengar.

"Coba Alta nyanyiin!" Suruh Air ada maksud terselubung.

"Atu-atu Ata ayang Yahhh!" Serunya bertepuk tangan.

"Ua-ua uga ayang Ndaaaa!!" Lanjutnya.

"Nah terus?"

"Iga-iga Ata ayang adikkk---????" Tiba-tiba saja nyanyiin Altair berhenti ketika Air tersenyum penuh arti.

"Alta nggak ada adekk loh. Alta mau adek?"

"Ata au Adik! No adek!" Jawabnya.

Air menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa benar apa yang ia ucapkan tapi kenapa salah jika Altair yang sudah berkata?

Air tersenyum manis. "Alta mau adik?" Tanya nya mengulang pertanyaan yang tadi.

Altair mengangguk semangat serta tepuk tangan yang mengiringi anggukkan nya.

"Sini Ayah bisikin."

Altair ngesot ke arah Air dengan semangat membara.

Setelah mendengar bisikan Air, dengan tertatih-tatih Altair berlari ke arah Bunda nya yang sedang menyapu tepian kolam renang.

"Ndaaa!!! Ndaaa!!" Panggil Altair.

Dinda membalikkan badannya sehingga tubuh Altair terjatuh bukan ke pelukan Dinda. Melainkan...

Plunggg

Dinda membalikkan tubuhnya kembali menatap kolam renang.

Matanya melotot melihat Altair yang sudah masuk ke dalam sana.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang