Bagian 36 END

21.8K 1.4K 504
                                    

Nangis banget vote sama yg baca jauh beda. Asliii, awalnya aku biasa aja dikit yg vote. Tapi lama kelamaan aku jd mikir,

"Ini ceritaku jelek ya?" Saking dikit vote nya.

Kalo kalian gamau komen, setidaknya vote ya. Setidaknya vote kalian adalah penyemangat ku.

1 org yg baca 1 komentar, sabi?

Bagian 36 : Happy End

Bagian akhir nih, senggol dongg🤾

Happy reading guys ❤️


Axel menatap Ratu dengan pandangan sayu. Andai saja kejadian lampau tidak terjadi, mungkin Ratu tidak akan sejahat ini.

"Bang! Ratu yang ditinggal kenapa sekarang Ratu juga yang diasingkan?" Tanya Ratu membalas tatapan Axel.

Ratu bahkan tak ada rasa penyesalannya sedikitpun, yang ia rasakan sekarang impas. Ia tersakiti, keluarga Air juga tersakiti.

"Maaf soal masalalu dek. Masalah ini kamu harus di hukum, kamu udah keterlaluan."

"Atu nggak akan gini kalo kalian nggak ninggalin Atu. Kalian mikir kalo Atu yang jahat, padahal disini kalian yang nggak pernah ketemu Atu." Lirih Ratu menatap lantai di bawahnya.

Axel mendekati Ratu meminta polisi itu melepaskan tangan Ratu. Ia memegang tangan Ratu yang sudah di borgol.

"Maafin abang, maafin Mama sama Papa juga karna udah ninggalin Atu terlalu lama sampai Atu kayak gini. Abang tau kamu nggak sepenuhnya salah, tapi apa yang kamu lakuin ke Altair sama Dinda itu udah keterlaluan. Kamu dulu masih kecil, nggak akan tau masalah kecelakaan itu. Seharusnya kamu nggak gegabah."

"Setelah kecelakaan itu abang langsung dilarikan ke rumah sakit, sedangkan kamu masih di acara ulangtahun Dinda. Papi Air juga udah tanggungjawab, bahkan sampai abang sembuh biaya pengobatan di tanggung sama keluarga Air. Seharusnya kamu tanya ke nenek kakek sewaktu mereka masih hidup, bukan menyimpulkan hal yang salah. Disini Abang sama Mama Papa juga salah karna ninggalin kamu gitu aja sama nenek kakek."

"Masalah kematian nenek kakek, maaf abang nggak tau, sewaktu nenek sama kakek meninggal abang masih belum sadar dari koma. Abang sadar setahun yang lalu, itupun langsung pindah kesini. Abang, Mama sama Papa udah nyariin kamu kemana-mana, bahkan juga nyari nenek kakek, tapi nggak ketemu. Beberapa bulan yang lalu abang baru tau kalo kamu masih ada disekitar abang. Abang mau hentiin dendam kamu, tapi saat itu abang juga masih sayang sama Dinda."

Cerita Axel tidak menutupi kebenaran walau sedikitpun. Ia bercerita penuh kejujuran.

"Selama ini kalian tinggal dimana?" Tanya Ratu yang sudah mulai menitikkan air matanya.

Antara ingin marah dan rindu. Marah karena telah ditinggalkan belasan tahun lamanya, dan Rindu karena baru berjumpa.

Axel tersenyum manis, tangannya mengusap lembut tangan Ratu. "Abang, Mama sama Papa tinggal di rumah lama."

Rumah ini memang rumah baru sebelum Axel dan kedua orangtuanya pindah keluar negeri.

Ratu melepaskan tangan Axel pelan, kepalanya berpaling tidak mau menatap wajah Axel terlalu lama.

"Ayo pak!" Ucap Ratu pada beberapa polisi yang tadinya hanya diam memperhatikan mereka.

Kedua polisi kiri dan kanan Ratu kembali memegang tangan Ratu membawanya keluar rumah.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang