Udah 300 komen aja part sebelumnya.Gas double up🤡
Ngenggg ngengggg.Janlup komen. (SATU ORG YG BACA SATU KOMEN AJA GAPAPA LOH, KOMENTAR MU SEMANGAT KU)
Bdw mau nanya.
Pada umur berapa nih yang baca DINDAIR?
Bagian 35 : Penantian
Happy reading guys ❤️
+62 ******Kalo mau Altair balik, ke perbatasan kota. Hanya berdua jangan bawa bawa polisi atau Altair akan mati.
Air memejamkan matanya sejenak setelah membaca pesan dari orang yang tidak dikenali nya.
Mana bisa ia membawa Dinda yang tengah hamil anaknya ke perbatasan kota. Ia tidak mau terjadi apa-apa pada Dinda. Air juga tidak mau Altair mati ditangan penculik itu.
"Aku ke perbatasan kota, jemput Alta. Kamu tenang aja di rumah ya, nanti aku bakalan suruh Mami sama Bunda temenin kamu disini." Akhirnya inilah keputusan Air.
Lebih baik ia sendiri yang pergi dari pada membawa Dinda dalam hal berbahaya ini.
Mendengar kata jemput Altair langsung saja Dinda berdiri. "Aku ikut!"
"Tap--"
"Aku ikut, Air! Jangan larang-larang aku!" Paksa Dinda.
Air mengusap wajahnya kasar. "Oke."
"Ajak Papi sama Ayah, sekalian panggil polisi." Usul Dinda yang sama sekali jelas bertentangan dengan ancaman si penculik.
Air menggeleng. "Jangan ada yang tau selain kita. Dia cuma nyuruh kita berdua pergi, tapi ini bahaya buat kamu yang lagi hamil. Kamu tenang aja di rumah ya? Ini bahaya Dinda. Bukan cuma buat kamu, tapi calon bayi kita."
Dinda menggeleng tegas, ia tetap ingin ikut walaupun nyawa nya terancam. Dinda tidak akan takut mati, yang ia takutkan kehilangan Altair.
"Aku ikut!"
***
"Ratu keterlaluan, cegah dia sebelum ada yang jadi korban."
Cia menatap Axel seraya tersenyum tipis. "Gue emang salah dimasalalu sama Dinda dan Air. Gue juga nggak akan ngulang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Menurut gue, Dinda Air berhak bahagia."
Axel menghela nafas panjang.
"Nanti beberapa menit lagi mereka di suruh Ratu buat ke perbatasan kota. Gue mohon Xel, hentiin Ratu. Gue nggak mau ada nyawa yang melayang disini. Cukup Ratu hampir bunuh Dinda di jurang waktu itu."
Cia sudah mengakui bahwa dirinya bersalah, maka dari itu sekarang waktunya ia menebus semua nya pada Dinda dan Air.
Cia lah yang membuat Axel merelakan Dinda pada Air. Awalnya Axel memang tidak rela, lama kelamaan akhirnya ia rela.
Lagi pula mencintai bukan berarti memiliki.
Axel dan Dinda berteman saat Dinda umur lima tahun, dan Axel enam tahun. Keduanya bisa di bilang sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]
Teen Fiction🚫SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU KALO MAU BACA 🚫 "Din..." "Apa?!" "Mau nyusu. Boleh?" Air menunjukkan wajah imutnya. Dinda menggeleng cepat. "Engga!" "Janji Din cuma nyusu aja nggak lebih!" "Awshh!" Pekik nya ketika Air tak sengaja m...