1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]

Bagian 27

Aaaa ku bawa kabar bahagia (bahagia buat aku doang si keknya) 😭

Kalian tau?

Tau?

Tau ga?

Engga?

Yah gapapa..

Kabar bahagia nya cerita DINDAIR NIKAH MUDA dapat ranting 1 di tagar perjodohan 😭😭😭

Asli, aku seneng campur pen nangis 🥺

Terharu bangettt. Allhamdulillah pertama-tama tentu, terimakasih ya Allah.

Dan kedua tentu buat kalian, terimakasih sayang-sayang ku muahh😽😭

Tripel ap nih, senggol dong 💃

Bagian 27 : Pilihan

Happy reading guys ❤️

Dhimas menatap Altair lekat.

"Kenapa semuanya mirip Air?" Tanya nya tak setuju.

Dhimas yang selama ini menemani Dinda, memberikan Dinda arahan, kadang-kadang menuruti ngidam Dinda. Makan pizza asin salah satunya.

Tapi kenapa tidak ada mirip Dhimas sama sekali?

Disini kan Dhimas sebagai orang yang memberikan tenaganya demi sang ponakan.

Dhimas merasa tidak setuju. "Harusnya mirip abang walaupun dikit. Hidung nya aja nggak papa."

"Abang aja protes, apalagi Dinda? Yang hamil Altair kan Dinda, yang ngidam juga Dinda, yang bawa Altair sembilan bulan diperut juga Dinda. Kenapa nggak ada mirip Dinda?" Protes Dinda.

Dinda masih tidak rela ketika anaknya seluruhnya mirip dengan Air.

Apa karena selama hamil pikiran Dinda hanya tertuju pada Air?

"Namanya siapa?" Tanya Dhimas yang belum mengetahui nama Altair.

"Bazigha Altair Arkantara."

"Loh? Kenapa nggak marga kita?" Tanya Dhimas.

"Lah? Emang kita ada marga nya?" Heran Dinda.

Yang Dinda ketahui keluarganya tidak menggunakan marga.

Dari pada anaknya tidak menggunakan marga, lebih baik menggunakan marga Air. Walaupun mereka sudah pisah, tapi antara anak dan ayah tidak akan pernah bisa dipisahkan.

Dhimas menggaruk tengkuknya. "Kenapa nggak marga Dion?" Tanya nya pelan.

Dinda mendelik. "Ayah nya Air, bukan Dion."

"Tapi kan Dion yang nurutin semua ngidam kamu. Dion kayaknya juga suka sama kamu. Ganti aja pake marga Dion." Suruh Dhimas.

Dhimas juga sudah klop dengan Dion.

"Nikah sama Dion aja dah, Din. Dari pada balik sama Air."

Dinda mendelik kesal.