Bagian 10

44.5K 1.9K 333
                                    

Bagian 10 : Musuh dalam selimut

Bau-bau konflik nih.

Happy reading guys❤️

DINDAIR, 2020

Berakhirlah ketiganya berada di mall. Siapa lagi kalo bukan Dinda dan Cia di ikuti Air.

Air tidak melepaskan Dinda pergi sendiri. Bukan bermaksud tidak percaya kepada Cia. Tapi mendengar jawaban Dinda bahwa dia tidak pernah pergi ke mall membuat Air was-was.

"Temenin gue nyari kado ya?"

Degg

Dinda langsung menoleh ke arah Cia kaget. "Kado?" Tanya pelan.

Cia mengangguk. "Iya kado buat ulangtahun adik gue."

Tubuh Dinda bergetar hebat. Matanya memerah.

Cia dan Air menyerngit bingung dengan perubahan Dinda..

"Din?" Air memegang lengan Dinda.

"Kenapa?" Tanya nya lembut.

Wajah Dinda sudah memucat. "K-kenapa ngg-ak bi-lang d-ari ta-di!" Lirihnya menatap Cia.

Cia semakin bingung. "Din? Lo kenapa?"

Air menepuk keningnya baru ingat bahwa Dinda pernah mengalami trauma. Orangtua Dinda sudah menceritakan tetapi tidak sepenuhnya. Yang Air tau Dinda takut pada truck dan trauma dengan hari ulangtahun. Selebihnya Air tidak tau.

"Pu-lang!" Lirihnya putus-putus.

Air mengangguk matanya menatap Cia tajam.

Cia yang sudah kebingungan bertambah bingung. "Ada apa sih sama Dinda?"

Air memeluk Dinda dari samping membawa nya keluar Mall.

Selama dua Minggu ini Dinda sama sekali tidak pernah melihat truck walaupun ia sering berkeliaran di dunia luar. Hal itu membuat ketakutan Dinda berkurang.

Tapi entah kenapa kata yang di ucapkan Cia malah kembali membawa Dinda ke masalalu.

Dinda membenci dua kata. Truck dan hari ulangtahun.

Saat mereka sudah di dalam mobil baru saja mobil Air akan jalan Dinda bertambah hebat getaran di tubuhnya membuat Air bingung.

"Din?!" Panggilnya seraya mengguncang tubuh Dinda.

Dinda menunjuk ke depan, matanya masih terpaku ke arah satu objek. "Tr-uc-k!"

Air mengalihkan matanya ke arah objek yang di tunjuk Dinda. "Sialan!"

Dengan cepat Air menjalankan mobilnya. Inilah alasan kenapa Air tidak membolehkan Dinda pergi ke mall. Disini banyak hal orang yang melakukan apa yang Dinda takuti. Termasuk truck pengangkat barang.

"Nakal!" Desisnya.

Dinda semakin takut saat Air mendesis. Ia menatap ke arah Wajah Air. "Ja-ngan ma-rah!"

"Ck!"

Setibanya di rumah mereka Dinda dibawa Air ke dalam kamar. "Ini yang gue nggak suka! Besok-besok jangan mau diajak kemanapun sama Cia! Cia itu sesat!"

"Jangan marah Air hiks.." isaknya

Air mulai melembut ia mendekap erat tubuh Dinda tangannya mengusap pucuk kepala Dinda. "Udah.. ssstt.. jangan nangis lagi.. gue nggak marah cuma kesel aja sama Cia."

Dinda mulai tenang. "Dinda nggak mau keluar rumah hiks.. Dinda sekolah di rumah aja hiks.."

"Serius mau sekolah di rumah?"

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang