Ke prank gak si?
Belum end lah, masih panjang tauu.
Happy end kok🥰
Bagian 30 : Penembakan
Tripel ap nih, senggol dongg 🤾
Happy reading guys ❤️
Altair tampak antusias dengan permainan yang baru di belikan Air kemarin sore.
Sekarang ia tengah bermain bersama Dinda di taman kompleks, hanya berdua. Air sedang ada tugas di kantornya.
"Alta tunggu disini ya?"
"Ya, Nda.."
Altair sudah berumur dua tahun. Dua tahun yang lalu keluarga Dinda hidup bahagia dengan ada nya Altair.
Altair asik main layangan yang sudah tidak terbentuk. Sedangkan Dinda pergi membeli minuman di pinggir taman.
Seseorang mengendap-endap dari arah berlawanan, dengan gerakan cepat orang berpakaian serba hitam itu membawa Altair.
"NDAAA... NDAAA... HIKS.. NDAA!!!"
"Ini pak--"
Dinda langsung menatap ke arah suara Altair, jantungnya berdetak kencang melihat Altair di bawa lari orang asing.
Brakk
Ia menjatuhkan aqua dari tangannya. Dinda lari dari sana tanpa mengindahkan panggilan si penjual mengenai kembalian uang nya.
"ALTAIR!"
Ia terjatuh saat Altair sudah dibawa masuk ke dalam mobil. Dengan tangan bergetar, Dinda mengambil ponselnya.
"Angkat Air angkat!" Lirih Dinda ketakutan.
Dinda takut terjadi apa-apa dengan anaknya.
"Halo sayang?"
"Kangen ya? Bentar lagi aku pulang kok--"
"Air cepat hiks.. Alta di culik.." isak Dinda tak tertahan.
Dinda menangis tersedu-sedu, tak tahu bahwa ada seseorang yang mengintainya dari belakang.
Air di seberang sana panik, ia bahkan menyempatkan mengangkat telepon Dinda disaat dirinya tengah meeting.
"Sekarang kamu dimana?!"
"Taman komple--- ARGGHHH!"
"DINDA!"
Tutt... Tuttt... Tutt..
"Tunda meeting kali ini!"
"Pak, tapi ini meeting penting!" Ucap sekretaris baru Air.
Cia sudah dua tahun lalu Air keluarkan dari perusahaan nya tanpa persetujuan Arkan.
"Saya tidak mementingkan seberapapun penting nya meeting kali ini. Uang 10 miliar itu tidak ada apa-apanya di bandingkan anak dan istri saya!" Marah Air.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]
Teen Fiction🚫SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU KALO MAU BACA 🚫 "Din..." "Apa?!" "Mau nyusu. Boleh?" Air menunjukkan wajah imutnya. Dinda menggeleng cepat. "Engga!" "Janji Din cuma nyusu aja nggak lebih!" "Awshh!" Pekik nya ketika Air tak sengaja m...