Bagian 33

14.6K 1K 275
                                    

Pada mau up sekarang wkwk. Maaf telat 1 jam waktu Indonesia barat hihi.

Jam berapa kalian baca part ini?

Sebutkan tahun kelahiran kalian?

Bagian 33 : Altair

Happy reading guys ❤️

"Halo anak ganteng." Sapa seseorang menatap Altair yang tengah bermain di halaman rumahnya seorang diri.

Altair meletakkan mobil-mobilan nya lalu menyerngit menatap orang yang menyapanya. Orang tersebut mengenakan masker dan kaca mata hitam. 

"Ya om?"

"Main sendirian? Mau om temenin nggak?" Tanya nya.

Altair menggeleng tegas. "Ndak!"

"Beli es krim mau?" Tawar orang itu lagi.

Altair menggeleng semakin tegas. "Ndak! Napa maca atu ci!" Kesalnya.

Seseorang itu menatap ke sekeliling nya takut di lihat orang. Setelah memastikan tidak ada orang, barulah orang itu menggendong Altair membawanya lari dari sana.

"Ini teh--"

Dinda menyerngit kala tidak menemukan Altair di halaman rumah yang baru beberapa menit yang lalu ia tinggalkan.

Dinda meletakan teh kotak pesanan Altair di dekat mobil-mobilan.

Ia langsung mencari Altair di sekeliling rumahnya.

Dinda menyerngit kala melihat pagar rumah nya terbuka. Perasaan tadi sudah ia tutup rapat.

Tidak mungkin Altair membukanya, pagar itu tinggi tidak akan sampai di gapai oleh Altair.

Dinda mulai panik ketika tidak menemukan Altair di sekitar jalanan depan rumahnya.

"Alta?! Sayang!" Panggil Dinda panik.

Dinda menatap ibu-ibu yang berdiri di seberang rumahnya. "Bu, ada liat Altair?" Tanya Dinda pada ibu-ibu itu yang sudah mengenal Altair.

"Lah, tadi Altair di bawa sama om nya."

Dinda menyerngit bingung. "Om yang mana, bu?"

"Itu loh temen nya Air." Jawab ibu itu.

Dinda semakin bingung, ia mengambil ponsel yang berada di saku celananya.

Ia menekan tombol panggilan untuk Air. Tak lama langsung tersambung.

"Pulang sekarang!"

"Aku lagi ada meeting, kenapa sayang?"

"Alta pergi sama temenmu! Aku nggak tau temen kamu yang mana!" Panik Dinda.

"Temenku yang mana? Temen aku cuma Dua, Gelap sama Rio."

"Aku nggak tau! Pulang sekarang, Air! Aku nggak tau harus gimana!"

Ibu-ibu itu mendekat ke arah Dinda. "Gimana?" Tanya nya penasaran.

"Kamu tenang dulu ya, aku otw pulang."

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang