Bagian 12

32.1K 1.7K 282
                                    

Bagian 12 : Perawan

Up lagi walaupun part diatas ga cukup komentar nya.

Happy reading guys ❤️

DINDAIR, 2021

Mulut Cia menganga melihat rumah mewah yang ada di depan matanya.

"Tutup mulutnya, Ci." Tawa Dinda.

Cia menutup rapat mulutnya. "Seriusan ini rumah lo?" Tanya nya tak percaya.

"Iyaa, emangnya kamu pikir rumah siapa? Kaget ya?" Tanya Dinda balik seraya bercanda.

"Serius kaget bangett! Rumah segede ini yang tinggal cuma berdua! Gila sih!" Takjub nya.

Air berlalu ke arah dapur bersih untuk mengambil beberapa teh kotak untuk ia bawa ke dalam kamar.

Ia berjalan ke arah ruang tamu dimana Dinda dan Cia berada. "Jangan main masuk ruangan!" Peringatnya.

Cia menatap Air. "Kenapa emangnya?"

"Gue nggak suka ada orang lain masuk ruangan di rumah gue!" Sentaknya.

"Dihh, padahal tadi gue mau ngajak main Dinda ke kamarnya." Cia mencibirkan bibirnya.

Air menatap Dinda memperingati. Ia tidak main-main dengan peringatannya.

Dinda mengangguk tak yakin.

Air berlalu ke arah anak tangga tak menghiraukan apa yang di ucapkan kedua perempuan itu di bawah. 

"Din serius, gue jadi pengen tinggal disini deh! Enak banget kayaknya disini. Vibes nya itu kayak gue berada di Eropa gitu.." takjub Cia tak henti-hentinya memuji rumah Dinda dan Air.

Dinda menggaruk tengkuknya tidak tahu harus menjawab apa.

"Hehehe iyaa."

"Serius gue jadi pengen nginep di rumah lo deh." Ulang Cia tak menatap Dinda.

Tatapan Cia masih terarah ke seluruh rumah Dinda dibagian ruang tamu dan ke arah dalamnya.

Dinda hanya diam saja tak menjawab.

"Ada kolam nya ya, Din?" Tanya nya.

Dinda mengangguk. "Kamu duduk dulu, aku ambilin minum ya?"

Cia mengangguk seraya mendudukkan dirinya di sofa.

"Mau minum apa, Ci? Aku ada teh kotak di kulkas. Mau teh kotak?" Tawar Dinda.

Cia menggaruk tengkuknya. "Gue ikut lo aja ya ke dapur?" Tanya nya seraya berdiri.

Dinda tersenyum lola, masuk ke dapur tak apa lah asalkan tidak masuk ke ruangan lainnya. Pikir Dinda.

Dinda mengangguk tangannya meraih tangan Cia. "Ayo ke dapur!" Ajaknya.

Cia tersenyum senang, hatinya merasa adem berada disini.

Setibanya di dapur bersih, Dinda membukakan kulkas berisi makanan siap saji dan minuman. "Kamu ambil aja yang kamu mau ya?"

Cia mengangguk antusias. Menurutnya kulkas Dinda saja sudah seperti minimarket.

"Gue ambil buah juga ya?"

Dinda menoleh sekilas lalu mengangguk. Dinda meraih teh kotak dari kulkas lalu memindahkannya ke dalam gelas. Dinda menyerngit ketika Cia tidak menyentuh teh kotak sama sekali.

"Loh? Kamu katanya suka banget sama teh kotak. Kenapa nggak ambil teh kotak aja?"

"Gue lagi ke pengen minum jus jeruk aja ehehe." Jawabnya gugup.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang