Bagian 31

17.5K 1.2K 204
                                    

Buru Follow! Ga follow ga lanjut 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buru Follow! Ga follow ga lanjut 👍

Tekan buru maunyaseblak

Miss komentar kalian, makanya up sekarang. Buru ramaikan🥺

Maaf lupa kalo kemarin malam Minggu. Lagian kemarin ga ada kuota mwhwhwhwhw.

Sekarang gantinya aku up, tapi ini mau mendekati end, jadi aku up nya 1 Minggu sekali ya.

SPAM SEBANYAK-BANYAKNYA, I LOV YU GUYS 🤩

Bagian 31 : Ungkapan

Happy reading guys ❤️

"DINDAAAA!!"

Peluru Ratu tepat mengenai Dinda. Ratu salah sasaran.

Sebenarnya yang akan dijadikan sasarannya ialah Air. Bukan Dinda.

Semua yang ada disana terdiam kaku melihat Dinda di pelukan Air.

Baju Dinda sudah penuh dengan darah, tiga peluru sekaligus masuk secara bergantian ke dalam jantung Dinda.

Air menggeleng kuat, ia baru saja merasakan kebahagiaan.

Tuhan tega padanya merebut kembali kebahagiaan itu?

Air menggeleng kuat, ia menatap ke arah Ratu tajam.

"Ratu kamu jahat!"

"Hahhhh! Hahhh! Hahhhh!"

Air terbangun dari tidurnya. Ia baru saja mimpi buruk.

"Nggak... Huhhh.." nafasnya memburu.

Dengan gerakan cepat Air menyingkap selimutnya melihat apakah masih ada Dinda di sebelahnya.

Air menghela nafas lega, Dinda masih tertidur di sebelahnya dengan Altair di tengah-tengah mereka.

Air mengusap rambutnya kasar, kenapa harus mimpi seperti itu?

Mimpi itu begitu nyata bagi Air.

Dinda menggeliat kecil ketika merasakan kasurnya bergerak. Perlahan ia membuka matanya menatap Air dengan kening berkerut.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Dinda.

Dinda menepuk-nepuk pantat Altair yang hampir saja terbangun.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang