"Heh kenapa?" Karina yang baru saja memasukkan buku pelajaran biologi ke dalam tas mengangkat panggilan vidio yang dilakukan Yaya. Akhir-akhir ini dia memang sering berhubungan lewat chat dengan Yaya.
"Sekolah lo dah balik belom?" Tanya Yaya. Suaranya sedikit keras karena mungkin sekolahnya sudah pulang dan anak-anak kelasnya rusuh.
Karina memutar arah kamera ponselnya, memperlihatkan kondisi kelasnya yang tidak jauh berbeda. "Udeh, ini gue mau balik. Kenapa mau jemput gue lo?"
Mendengar Karina yang tengah sibuk dengan ponselnya pun membuat Giselle penasaran. Dia bertanya tanpa suara pada Karina. "Temen gue mau kenalan ga lo?" Karina mengarahkan kamera ponselnya mendekat ke arah Giselle yang langsung dipelototi oleh Giselle.
"Siapa tuh?" Tanya Yaya.
"Temen gue."
"Mana coba gue mau kenalan sama anak sekolah lo. Keknya pada keren-keren gue lihat." Karina menampakkan wajah Giselle yang sedang sibuk membereskan peralatan dandannya di meja.
"Hey!" Pekik Yaya membuat mata Giselle melebar.
"Heyyy." Balasnya sopan sambil melirik Karina.
"Gue Yaya temennya Karina. Salam kenal ya." Katanya tertawa lirih.
Giselle melambaikan tangannya, "gue Giselle salam kenal juga ya Yaya."
Karina kembali menampakkan wajahnya, "dah gitu aja ntar ngamuk dia."
"Siapa Ya?" Samar-samar Karina mendengar suara teman-teman Yaya. "Anjir cantik! Siapa anjir?!" Tiba-tiba segerombolan cowok-cowok mendekat kearah Yaya membuat Karina kaget.
Yaya menyuruh mereka menjauh, "temen gue." Balas Yaya kesal. "Lo pergi deh ngapain juga ke sini."
"Siapa namanya?" Tanya salah satu cowok pada Karina.
Buru-buru Karina mematikan kamera ponselnya, "ih lo tuh minggir coba. Muka lo kek begal temen gue takut anjir." Maki Yaya kepada temannya. Sementara Karina tengah terkikik geli bersama Giselle.
"Dih pelit lo." Kesalnya. "Besok ada konser lo mau ikut kaga?" Tawarnya pada Yaya. Karina dan Giselle masih mendengarkan.
"Ikut. Pokoknya kalo lo ikut gue ikut. Urus aja gimana-gimananya. Sekarang lo minggir dulu ya Sandi." Usir Yaya pada cowok bernama Sandi yang kemudian diikuti oleh teman-temannya.
"Eh sorry ya." Ucap Yaya ketika Sandi dan teman-temannya sudah pergi dan Karina kembali membuka kamera ponselnya.
"Btw itu konser yang di kampus kota ga sih?" Tanya Giselle pada Karina yang dapat di dengar oleh Yaya.
"Sandi itu konsernya di kampus kota bukan?" Jawaban Sandi yang mengatakan iya terdengar.
"Ih itu mah anak-anak pada ngeband di situ. Lo nonton ga Rin?" Tanya Giselle tertarik.
"Lo nonton?"
"Gue diajakin Hae."
"Gatau deh izin Ayah dulu."
"Nonton sih Rin. Gue kangen pengen ketemu. Kita ketemu di sono aja." Kata Yaya merayu.
"Nanti deh gue tanya Bapak gue dulu." Balasnya menimbang. "Ini btw lo ngapain nelpon ngab?"
"Ya itu, ngajakin ketemu."
"Yaelah gitu doang panjang amat percakapan."
"Gara-gara si Sandi sih bego." Yaya tertawa diikuti Karina dan Giselle. "Yaudah kabarin ya, dateng sih ya. Masa iya kaga."
"Gampang dah itu."
"Oke gue matiin ya, mau balik."
"Oke bye." Panggilan tertutup. Karina langsung menghadap Giselle. "Ini yang band Jeno itu kan, yang tiap sore latihan buat acara ini?" Tanya Karina memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno's
FanfictionBukan cerita tentang cowok berandalan yang jatuh ke cewek baik-baik, bukan cerita ketua OSIS yang yang berhasil menaklukkan manusia kurang ajar sesekolahan, bukan juga tentang teman masa kecil yang terjebak friendzone. Hanya tentang Jeno yang pada a...