18

2.6K 423 9
                                    

Karina tengah rebahan dan bermain ponsel di kamarnya. Hari ini adalah hari di mana UTS berakhir yang membuat semua siswa di sekolanya membabi buta mencari hiburan. Begitu pun dengan Karina yang akhirnya bisa membuka aplikasi instagram dan twitter dengan leluasa tanpa adanya beban pikiran.

Ponselnya bergetar, muncul notifikasi pesan dari Jeno yang membuat Karina menjeda kegiatan scrolling-nya.

Jeno

Rin udah balik belom?

Karina

Udah Jen kenapa?

Balas Karina cepat karena kebetulan tengah memegang ponsel. Setelah kejadian curhat di lapangan belakang sekolah seminggu kemarin, Jeno memang lebih dekat dengannya, lebih terbuka juga menceritakan kesehariannya. Sayangnya Karina jarang membalas karena memang waktunya habis untuk belajar. Jeno biasanya akan chat sangat malam di mana Karina masih belajar. Kalau sempat membuka dia akan membalas seadanya atau paling parah dia biarkan saja karena mengantuk.

Ponselnya berdering, Jeno menelpon.

"Kenapa Jen?" Tanyanya masih rebahan di atas kasur.

"Lo sibuk ga?" Tanya Jeno dengan backsound suara sangat ramai entah dia sedang ada di mana.

"Ga sih, lagi rebahan." Jawab Karina sambil duduk.

"Main yok ntar malem." Ajak Jeno membuat Karina bingung. Oke, dia senang jujur. Satu sisi dia heran ada apa gerangan seorang Jeno mengajaknya keluar malam-malam. "Besok kan kelas kosong, ayolah." Ajaknya lagi karena belum dijawab oleh Karina.

"Ke mana?"

"Rumah Naren." Jawab Jeno diakhiri kekehan kecil.

Karina tertawa. Setelah mendapat nasehat sederhana dari Karina tempo hari, siangnya ketika pulang sekolah Jeno memberanikan diri meminta maaf kepada Naren, ditemani Karina tentunya. Tenang saja, Karina tidak sampai masuk yang mendalam terhadap urusan mereka. Setelah mereka saling meminta maaf Karina memutuskan menjauh untuk memberikan mereka ruang. Intinya masalah mereka berdua telah selesai. Entah urusan dengan Hera bagaimana yang jelas perkawanan Jeno Naren jangan sampai renggang.

"Yaelah timbang rumah Naren mah kepleset juga nyampe Jen gue."

"Lah apa mau gue ajakin main jauh nih?"

"Bilang sih mau ke mana jauhnya tuh. Biar gue ijin ayah dulu." Karina tertawa membalasnya.

"Beneran mau ga nih?"

Karina tersenyum, "kabarin aja ya Jen."

"SIP! gampang itu mah, ini ntar malem ikutan kaga, ikut yaa?"

"Iya ntar gue ke sana." Balas Karina pada akhirnya. "Eh, lo di mana?"

"Ini lagi sama anak-anak, beli-beli buat ntar malem."

"Mau ngapain sih?" Tanya Karina penasaran.

"Mau bakar-bakar aja. Bakar rumah Naren sekalian."

Karina tertawa mendengar candaan Jeno, "ada siapa aja?" Takut-takut dia bertanya. Masalahnya dia mungkin akan merasa canggung kalau Hera ada di sana.

Jeno'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang