Jakarta, Tahun 2021
Malam ini Boby terlihat sedang menemani Chika belajar, belakangan ini Chika memang sangat bersemangat untuk belajar bahas Inggris. Maka setiap malam ia akan meminta Boby untuk berdiskusi dengannya menggunakan bahasa inggris. Beruntung Aya bisa memilih lelaki terbaik yang tidak hanya bertanggung jawab tapi juga bisa mendidik serta mengajarkan anak-anaknya dengan sangat baik. Tak heran jika kedua anak mereka memiliki banyak prestasi, semuanya tak lepas dari peran Boby yang selalu menemani mereka untuk belajar dan mengasah segala kemampuannya.
"Kamu ini kenapa jadi rajin belajar bahasa Inggris Kak sekarang?" Tanya Boby ketika mereka selesai berdiskusi.
"Gapapa sih Pi, aku pengen lebih lancar aja ngobrol bahasa inggrisnya"
"Oh gitu, ya emang sekarang penting banget sih Kak. Lagian Kakak disuruh kursus bahasa Inggris kenapa ga mau?"
"Mahal Pi sayang uangnya lah, kan aku bisa belajar sama Papi juga" jawab Chika seraya membereskan buku-bukunya.
Boby terdiam seraya tersenyum, tak lama ia bangkit dari tempat duduk dan mengacak lembut rambut Chika. Ia selalu takjub dengan Chika yang tumbuh menjadi sosok yang dewasa, perempuan itu selalu bisa memahami kondisi keluarganya dengan bijak. Tak heran jika Chika jarang sekali menghamburkan uang orang tua dan juga tak pernah masalah untuk hidup sederhana.
"Pi, Mi"
"Iya kenapa Kak?"
"Sekolah aku lagi ngadain seleksi olimpiade, tapi olimpiadenya tentang bisnis, seni sama menulis. Aku pengen ikutan deh"
"Oh ya? Ya coba lah ikutan Kak" Aya langsung menanggapi.
"Iya aku mau daftar Mi, tapi aku masih bingung konsepnya sih. Kalo menang Nasional, bisa berangkat ke New York, Mi"
"Oh ya? Kok bisa sih Kak?" Mendengar Negara itu Aya langsung duduk di hadapan Chika, ia sepertinya sangat rindu sahabatnya yang berada di sana.
"Iya soalnya Genius Olympiad diadainnya di Amerika Serikat, pas banget di New York. Mi kalo aku menang, nanti aku bisa cari temen Mami di sana. Iya kan?"
"Wah iya juga Kak, kalau kamu kesana nanti temuin Tante Shani ya Kak"
"Iya Mi, tapi aku pesimis sih. Pasti saingannya susah banget Mi"
"Kok belum apa-apa udah pesimis Kak? Optimis dong Kak"
"Jadi kita bisa ikutan seni, menulis atau bisnis gitu Pi, cuma temanya tentang lingkungan"
"Kak Chika bisa pasti, belajar bisnis aja sama Mami terus Kak Chika latihan musik sama Papi, yeeeeey" Chirsty langsung menyemangati seraya menyantap puding buatan Aya, ia memang menjadi support system terbaik Chika selama ini. Apapun yang dilakukan oleh Chika selalu mendapatkan dukungan penuh dari adiknya.
"Tuh Adek aja semangat, ayo Kak kamu pasti bisa. Dari sekarang Kak Chika buatin konsepnya dulu gimana, mau ikutan bisnis atau seni tentuin dulu"
"Aku mau ambil bisnis aja deh Mi, tapi ada hubungannya sama seni juga. Menurut Mami sama Papi gimana?"
"Coba Kak Chika bikin dulu konsepnya gimana, nanti kita bahas bareng-bareng"
"Oke deh Mi, nanti aku cari-cari dulu info sama konsepnya ya Mi, Pi. Yaudah aku mau ke kamar ya Mi, mau belajar"
"Mau pacaran sama Kak Emir hahaha" Meskipun Christy seringkali menjadi support system, tapi ia juga bisa menjadi orang paling cepu dan akan memberitahukan apapun informasi yang ia dengar kepada orang tuanya.
"Emir siapa Kak?" Boby langsung mengerutkan keningnya.
"Apaan sih Kiti, Emir siapa coba?"
"Itu yang suka telponin Kak Chika"
YOU ARE READING
After Rain
Romance"Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada bahagia setelah tangis yang Panjang" Begitulah yang disampaikan oleh orang-orang, katanya akan selalu ada pelangi setelah hujan dan akan selalu ada kebahagiaan setelah tangis yang panjang. Setiap kehidupan m...