DUA PULUH

709 101 243
                                    

Jakarta

Aya membuka pelan kamar Chika yang masiu gelap, Chika memang meminta Aya untuk tidak membuka jendela kamarnya pagi ini. Penerbangan yang panjang membuag Chika harus kembali merasakan jet lag. Jam tidurnya sudah pasti akan berantakan, bahkan Chika sendiri baru tertidur setelah jam 4 pagi. Saat Christy dan Boby sudah bersiap untuk aktifitas, Chika justru baru masuk kamar dan memejamkan matanya. Aya juga paham dengan kondisi tersebut, maka ia membiarkan Chika tertidur himgga sekarang dimana jam sudah menunjukan pukul 3 sore.

"Kak, kamu belum makan dari pagi Kak. Makan dulu ya, habis makan gapapa tidur lagi" Aya duduk di tepian tempat tidur Chika dan mengelus rambut sang anak dengan lembut.

"Tante, Mirzanya mana?" Entah apa yang terpikir oleh alam bawah sadar Chika saat ini, ia tiba-tiba menggenggam tangan Aya dan menanyakan hal tersebut.

"Lah malah ngigo ini anak haha kenapa nanyain Mirza?" Aya malah menggoda sang anak yang masih terpejam.

"Mir kamu ke Indo ya Mir please aku kangen" Chika semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Aya dan membuat Aya mengerutkan keningnya. Tapi ia juga tak tahan untuk tidak tertawa, bahkan tawanya benar-benar kencang hingga akhirnya Chika membuka matanya.

"Mami"

"Udah sore Kak, makan dulu kamu nanti lemes kalo ga makan" Aya berusaha menghentikan tawanya.

"Ini jam berapa?"

"Jam 7 pagi, kamu udah tidur lebih dari 24 jam"

"Hah? Masa sih Mi?" Chika langsung terduduk di atas tempat tidur dan meraih ponsel yang berada di meja samping tempat tidurnya.

"Jam 15 lebih 5, elah Mami bener-bener deh"

"Haha kamu belum makan Kak dari pagi, laper kan pasti?"

"Iya sih laper Mi, aku udah tidur sepuluh jam dong ternyata"

"Ya memang, jadi baru sehari udah kangen Mirza nih?"

"Hah? Apaan sih Mi?"

"Kak Chika katanya kangen Mirza"

"Dih kata siapa? Sotau nih Mami"

"Kamu tidur sampe ngigo nyariin Mirza ya, huuu" Aya langsung menepuk pelan kening Chika sehingga Chika malu sendiri, ia tak sadar dengan apa yang ia katakan.

"Aku beneran ngigo Mi?"

"Iya, sampe megangin tangan Mami. Mandi dulu gih Kak biar seger habis itu makan"

"Yaudah aku mandi dulu deh Mi" karena malu, Chika akhirnya langsung bangkit dan meraih handuknya. Jika tidak sedang malu ia pasti akan berdebat dulu dengan Aya hanya karena perkara mandi.

Aduh Chika bodoh banget kenapa pake acara ngigo depan Mami sih Chika, kan malu. Chika kini menggerutu sendiri seraya membasuh tubuhnya dengan air.

Sementara itu di meja makan kini Aya sedang membereskan makanan di atas meja seraya tertawa, ia masih terbayang saat Chika mengigau tadi. Aya sendiri tak habis pikir bagaimana bisa Mirza sampai masuk ke alam bawah sadar Chika. Jika saja di New York sudah pagi, Aya pasti langsung menelpon Shani untuk membahas tingkah anaknya itu.

"Duh malu banget gue ini ketemu Mami gimana" Chika masih berbicara sendiri setelah ia selesai mandi dan mengenakan pakaiannya.

"Kak udah belum mandinya? Ini makan dulu nih bareng Adek juga"

"Iya Mi"

"Kak Chika ayo makan" Christy juga ikut memanggil Chika.

Akhirnya mau tak mau Chika keluar dari kamar dan bergabung bersama Christy dan Maminya di meja makan. Melihat wajah Chika, membuat Aya kembali tertawa.

After RainWhere stories live. Discover now